Artikel ditulis oleh: Budz Kay - 19 Februari 2008
![]() Bila anda menginginkan artikel yang sama namun dengan gaya bahasa formal dan sopan silahkan lihat versi artikel yang ditulis oleh Budz Kay untuk media cetak (majalah / tabloid / buletin) PAGE 1 of 2 |
Eksistensi game untuk handphone seringkali dipandang sebelah mata oleh
kalangan gamer. Game di handphone seringkali dianggap sebagai pengisi waktu luang saja,
dan bukan merupakan hiburan utama. Hal inilah yang dulu membuat N-Gage beberapa waktu yang
silam kurang sukses sebagai sarana gaming.
Seiring waktu, perkembangan game handphone justru menunjukkan bahwa
makin banyak game berbasis java (J2ME) yang dirilis ke pasaran, sementara itu judul-judul
game berbasis symbian terlihat hanya segelintir saja. Ini dikarenakan sifat bahasa
pemrograman java yang cross-platform, yang artinya bisa dijalankan di berbagai macam tipe
handphone, entah yang menggunakan operating system maupun tidak. Sedangkan game berbasis
symbian hanya bisa dijalankan pada handphone yang menggunakan operating system symbian
saja. Meski sempat merasakan pahitnya kegagalan N-Gage di masa lalu, namun
Nokia rupanya masih belum jera dengan gaming. Baru-baru ini mereka merilis lagi konsep
N-Gage, namun bukan sebagai sebuah handphone baru, namun hanya sebuah platform aplikasi
game saja, yang tak lain adalah beberapa game Symbian yang dapat dimainkan di beberapa
(tidak semua) handphone Nokia berbasis Symbian. Hampir serupa dengan konsep dasar game
Java yang pada dasarnya bahkan bisa dimainkan di handphone apa saja, tak harus ber-OS
Symbian. Saat ini perkembangan jumlah game handphone, khususnya yang berbasis java, telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Ratusan (bahkan ribuan) game java telah dirilis di pasaran. Beberapa judul game populer semisal Call of Duty 4, GRAW2, Beowulf, dan MOH Airborne bahkan muncul dulu versi handphonenya ketimbang versi PC-nya. Ini menunjukkan animo penggemar game handphone yang cukup besar. Wajar saja, karena jumlah pengguna handphone lebih banyak ketimbang jumlah pengguna PC.
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa gaming di handphone akan
lebih asyik bila menggunakan Nokia N-Gage Classic/QD yang hingga detik ini masih banyak
diperjual belikan di pasaran.
N-Gage Classic/QD yang seringkali masih didewa-dewakan para gamer
handphone, sebenarnya adalah sebuah perwujudan dari handphone purba yaitu Nokia 3650 yang
tentunya masih menggunakan prosesor lambat berkecepatan 104Mhz. Dengan beban Operating
System (OS) Symbian yang digendongnya, kinerja handphone ini boleh dibilang loyo akibat
prosesor yang lamban. Selain itu, N-Gage classic/QD saat ini juga kurang mampu memanjakan mata para gamer, karena masih mengadopsi layar TFT 4096 warna yang tentunya jauh lebih miskin warna dibanding layar handphone terkini yang rata-rata mendukung 256 ribu warna. Singkat kata, Nokia N-Gage ini lebih cocok untuk gamer bermata rabun yang kesulitan membedakan gradasi-gradasi warna pada layar LCD. Konyolnya, masih banyak gamer yang blusukan mencari N-Gage bekas dengan harga 900 ribuan, padahal dengan harga sama dapat diperoleh Sony Ericsson K610 bekas yang kinerjanya 6X lebih cepat daripada N-Gage.
Tak ubahnya seperti game di PC dan game console, sensasi game 3D juga
telah merasuki handphone. Beberapa game 3D yang terkenal cukup berat antara lain, Need For Speed Pro Street, Bruce Lee Iron Fist 3D, Hummer 3D, Asphalt 3D, Burning Tires 3D, Deep Submarine Odissey, The Fast and The Furious, Fight Night Round 3, Opposite Lock, 4x4 Extreme Rally 3D, Midnight Pool 3D, V-Rally 3D. Street Fighter 2, X-Men 3, Starcraft, Starship Troopers, My Model Train, juga tergolong game yang agak berat sekalipun bukan masuk kategori 3D.
©2008
Budz Kay Webdesign, All rights reserved |