reviewtip2.jpg (5487 bytes)

Intel Core2 QUAD
Duel Handphone Gaming:
Memilih handphone ideal untuk game Java 3D

  Artikel ditulis oleh: Budz Kay - 19 Februari 2008 

Artikel ini dibuat berdasarkan analisa obyektif dan ilmiah, namun ditulis dengan gaya bahasa yang mengandung parodi, satir humor, dan kritik yang mungkin dapat menyinggung pihak tertentu.
Bila anda menginginkan artikel yang sama namun dengan gaya bahasa formal dan sopan silahkan lihat versi artikel yang ditulis oleh Budz Kay untuk media cetak (majalah / tabloid / buletin)

  PAGE 1 of 2

Eksistensi game untuk handphone seringkali dipandang sebelah mata oleh kalangan gamer. Game di handphone seringkali dianggap sebagai pengisi waktu luang saja, dan bukan merupakan hiburan utama. Hal inilah yang dulu membuat N-Gage beberapa waktu yang silam kurang sukses sebagai sarana gaming.
Di masa lalu , N-Gage yang mengandalkan game berbasis symbian terbukti kurang mampu menarik perhatian para developer game untuk merilis game-game bermutu.


Call Of Duty 4: Game java yang lebih dulu muncul di handphone daripada di PC

Seiring waktu, perkembangan game handphone justru menunjukkan bahwa makin banyak game berbasis java (J2ME) yang dirilis ke pasaran, sementara itu judul-judul game berbasis symbian terlihat hanya segelintir saja. Ini dikarenakan sifat bahasa pemrograman java yang cross-platform, yang artinya bisa dijalankan di berbagai macam tipe handphone, entah yang menggunakan operating system maupun tidak. Sedangkan game berbasis symbian hanya bisa dijalankan pada handphone yang menggunakan operating system symbian saja.
Hal inilah yang membuat developer game lebih tertarik merilis game berbasis java.
Gameloft, Digital Chocolate, Glu, dan FishLabs merupakan developer game handphone ternama yang kerap merilis game Java bermutu.

Meski sempat merasakan pahitnya kegagalan N-Gage di masa lalu, namun Nokia rupanya masih belum jera dengan gaming. Baru-baru ini mereka merilis lagi konsep N-Gage, namun bukan sebagai sebuah handphone baru, namun hanya sebuah platform aplikasi game saja, yang tak lain adalah beberapa game Symbian yang dapat dimainkan di beberapa (tidak semua) handphone Nokia berbasis Symbian. Hampir serupa dengan konsep dasar game Java yang pada dasarnya bahkan bisa dimainkan di handphone apa saja, tak harus ber-OS Symbian.
Berhasil tidaknya Nokia dengan konsep N-Gage kali ini, kita semua masih belum tahu, namun yang jelas jumlah game N-Gage saat ini juga masih segelintir saja, berbeda dengan game Java yang saat ini sudah tersedia sangat banyak.

Saat ini perkembangan jumlah game handphone, khususnya yang berbasis java, telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Ratusan (bahkan ribuan) game java telah dirilis di pasaran. Beberapa judul game populer semisal Call of Duty 4, GRAW2, Beowulf, dan MOH Airborne bahkan muncul dulu versi handphonenya ketimbang versi PC-nya.  Ini menunjukkan animo penggemar game handphone yang cukup besar. Wajar saja, karena jumlah pengguna handphone lebih banyak ketimbang jumlah pengguna PC.

 

 

redball.gif (916 bytes)Lupakan N-Gage Classic & QD


N-Gage Classic dan QD: Handphone gaming jaman purba yang tak layak dipakai bermain game terbaru

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa gaming di handphone akan lebih asyik bila menggunakan Nokia N-Gage Classic/QD yang hingga detik ini masih banyak diperjual belikan di pasaran.
Di era 2008 ini, Ngage Classic/QD sebenarnya sudah masuk kategori gadget tua yang mulai kewalahan menghadapi game-game terbaru.
“Mantan handphone game” ini sekarang bahkan boleh dibilang sebagai sarana yang tak layak lagi dipakai bermain game 3D.

hp-gaming-jb1.jpg (28839 bytes)
Nokia N-Gage (Classic/QD) terlalu loyo untuk menjalankan game Java

N-Gage Classic/QD yang seringkali masih didewa-dewakan para gamer handphone, sebenarnya adalah sebuah perwujudan dari handphone purba yaitu Nokia 3650 yang tentunya masih menggunakan prosesor lambat berkecepatan 104Mhz. Dengan beban Operating System (OS) Symbian yang digendongnya, kinerja handphone ini boleh dibilang loyo akibat prosesor yang lamban.
Prosesor loyo yang tidak dibarengi dengan adanya chip grafis 3D, membuat N-Gage classic/QD kini justru menjadi barang terlarang bagi orang yang ingin menikmati sensasi game 3D di handphone.
Lihat saja betapa kontrasnya kinerja "mantan handphone gamer" ini jika dibandingkan dengan handphone Sony Ericsson  K610 yang bahkan jarang digembar-gemborkan sebagai  handphone gaming.

Selain itu, N-Gage classic/QD saat ini juga kurang mampu memanjakan mata para gamer, karena masih mengadopsi layar TFT 4096 warna yang tentunya jauh lebih miskin warna dibanding layar handphone terkini yang rata-rata mendukung 256 ribu warna. Singkat kata, Nokia N-Gage ini lebih cocok untuk gamer bermata rabun yang kesulitan membedakan gradasi-gradasi warna pada layar LCD.

Konyolnya, masih banyak gamer yang blusukan mencari N-Gage bekas dengan harga 900 ribuan, padahal dengan harga sama dapat diperoleh Sony Ericsson K610 bekas yang kinerjanya 6X lebih cepat daripada N-Gage.

 

redball.gif (916 bytes)Game Java 3D di handphone


MOH Airborne 3D: Game java 3D yang keren tapi cukup ringan untuk dijalankan di handphone lama

Tak ubahnya seperti game di PC dan game console, sensasi game 3D juga telah merasuki handphone.
Kian banyak game java yang menonjolkan grafis 3D, yang tentunya membutuhkan handphone yang memiliki kinerja bagus, kalau tidak tampilannya tentu akan patah-patah.

Beberapa game 3D yang terkenal cukup berat antara lain, Need For Speed Pro Street, Bruce Lee Iron Fist 3D, Hummer 3D, Asphalt 3D, Burning Tires 3D, Deep Submarine Odissey, The Fast and The Furious, Fight Night Round 3, Opposite Lock, 4x4 Extreme Rally 3D, Midnight Pool 3D, V-Rally 3D.

Street Fighter 2, X-Men 3, Starcraft, Starship Troopers, My Model Train, juga tergolong game yang agak berat sekalipun bukan masuk kategori 3D.

hp-gaming-4x4er3d.jpg (51696 bytes)
4x4 Extreme Rally 3D: Game berat yang butuh prosesor 300MHz


 

 

 

 

 

 

 

 


V-Rally 3D: Salah satu game 3D yang cukup populer dan agak kurang lancar dijalankan pada handphone tua

 

 

 

 


Hummer 3D: hanya sedikit handphone yang mampu menjalankannya dengan lancar, karena butuh handphone berprosesor kencang

 

 

 

 

 


Deep Submarine Odissey: Game 3D Adventure RPG ini dijamin tersendat pada handphone berprosesor 100Mhz

 

 

 

 

 

 

 

 


Asphalt 3D: tidak semua handphone mampu menjalankannya dengan lancar

Blades & Magic: Game yang meraih penghargaan sebagai game RPG 3D terbaik tahun 2007

 

 

 

 

 

 

 


Real Football 2008 3D: Butuh handphone berprosesor minimal 200MHz agar lancar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Driver: Game 3D yang membutuhkan prosesor diatas 100MHz agar lancar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


NFS Pro Street: Mengasyikkan tapi juga sangat berat

 

 

 

 


Nitro Street Racing: Mneggunakan engine serupa Asphalt 3D, butuh handphone kinerja tinggi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


NEXT PAGE (kompatibiltas game, perbandingan benchmark) >

Intel Seminar with Budz Kay

w e b d e s i g n by

Design by Budz Kay

©2008 Budz Kay Webdesign, All rights reserved
please contact webmaster for any web related problem