reviewtip2.jpg (5487 bytes)

asuscore2-astrindo.gif (55162 bytes)
  Vonis Mati untuk AMD :
  Duel Overclock Core2 Duo vs. Athlon64 X2
redball.gif (916 bytes)

  Artikel ditulis oleh: Budz Kay - 25 September 2006

Artikel ini dibuat berdasarkan analisa obyektif dan ilmiah, namun ditulis dengan gaya bahasa yang mengandung parodi, satir humor, dan kritik yang mungkin dapat menyinggung pihak tertentu.
Bila anda menginginkan artikel yang sama namun dengan gaya bahasa formal dan sopan silahkan lihat versi artikel yang ditulis oleh Budz Kay untuk media cetak (misal: tabloid Komputek, dsb)

 

PAGE 1 of 2

REAL REVIEW with PARODY CONTENT

Selama ini prosesor-prosesor intel yaitu Pentium4 & Pentium D harus bersaing ketat melawan Athlon64 & Athlon64 X2 yang memiliki performa tinggi dan suhu lebih dingin. Intel beberapa waktu yang lalu memang masih sanggup mengalahkan AMD dengan strategi price positioning prosesor dual core mereka yang murah-meriah (Pentium D805). Namun sulit bagi intel untuk menang mutlak dari sisi performa atas Athlon64 X2 bila terus-terusan mengandalkan arsitektur netburst yang notabene tergolong arsitektur lawas yang digunakan pada Pentium4 & Pentium D.
Oleh karena itu di tahun 2006 ini intel melakukan lompatan revolusioner dalam hal perombakan arsitektur prosesor mereka. Setelah sekian lama mengandalkan arsitektur netburst, akhirnya intel mempensiunkan teknologi tersebut pada generasi prosesor terbaru mereka yaitu intel Core2 Duo.

Seperti yang dilakukan sebelumnya pada generasi Pentium4, intel juga menciptakan prosesor Core2 Duo untuk 3 segmen yaitu desktop, server, dan notebook. Untuk desktop diberi codename Conroe, untuk server Woodcrest, dan untuk notebook Merom. Sebetulnya Conroe dengan L2 cache 2MB (E6300 & E6400) memiliki codename Allendale, namun orang lebih sering menyebut semua tipe Core2 Duo seri desktop sebagai Conroe.

Sebagai prosesor desktop yang telah menggunakan arsitektur Core, Conroe memiliki lompatan besar dalam hal performa & efisiensi daya.
Sedemikian besar lompatan performa yang dihasilkan hingga sulit ditandingi prosesor AMD Athlon64 X2 maupun prosesor intel generasi sebelumnya (Pentium D & Pentium 4).

Dari sisi harga, Core2 Duo juga bukanlah prosesor yang terlalu mahal. Bila nanti anda bandingkan performanya dengan Athlon64 X2, maka akan terlihat bahwa harga prosesor AMD pada tabel di bawah ini justru terkesan lebih mahal.
Sebagai panduan: Performa default E6300 ($190) pada beberapa benchmark bahkan sanggup mengalahkan Athlon64 X2 4800 ($690)

Harga Jumlah
Core
L2 cache Manuf.
process
Hyper
threading
64bit
System bus FSB
clock
Athlon FX-62  (2.8GHz)
"Windsor" (AM2)
$1100 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Core2 Extreme X6800 (2.93GHz)
"Conroe"
$1099 2 shared 4MB 65nm No Yes 1066MHz 266MHz
Athlon FX-60  (2.6GHz)
"Toledo"
$800 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Athlon 64 X2 5000  (2.6GHz)
"Windsor" (AM2)
$750 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Athlon 64 X2 4800  (2.4GHz)
"Toledo"
$690 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Core2 Duo E6700 (2.66GHz)
"Conroe"
$565 2 shared 4MB 65nm No Yes 1066MHz 266MHz
Athlon 64 X2 4400  (2.2Ghz)
"Toledo"
$480 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Opteron 165  (1.8GHz)
"Venus"
$400 2 2x1 MB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Core2 Duo E6600 (2.4GHz)
"Conroe"
$355 2 shared 4MB 65nm No Yes 1066MHz 266MHz
Core2 Duo E6400 (2.13GHz)
"Allendale"
$240 2 shared 4MB 65nm No Yes 1066MHz 266MHz
Athlon 64 X2 4200 (2.2GHz)
"Manchester" (939) / "Windsor" (AM2)
$210 2 2x512KB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Core2 Duo E6300 (1.86GHz)
"Allendale"
$195 2 shared 4MB 65nm No Yes 1066MHz 266MHz
Athlon 64 X2 3800 (2.0GHz)
"Manchester" (939) / "Windsor" (AM2)
$175 2 2x512KB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Pentium D 930 (3 GHz)
"Presler"
$170 2 1x2MB 65nm No Yes 800MHz 200MHz
Athlon 64 3800  (2.4GHz)
"Venice" (939) / "Orleans" (AM2)
$135 1 512KB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Athlon 64 3500  (2.2Ghz) 
"Venice" (939) / "Orleans" (AM2)
$100 1 512KB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz
Pentium D 805 (2.66 GHz)
"Smithfield"
$100 2 1x2MB 90nm No Yes 533MHz 133MHz
Athlon 64 3200 (2GHz) 
"Venice" (939) / "Orleans" (AM2)
$90 1 512KB 90nm No Yes 1000MHz 200MHz

 

redball.gif (916 bytes)Perubahan Paradigma Ghz & Pensiunnya Pentium

Seiring dengan beralihnya arsitektur yang digunakan intel dari netburst ke core. Maka paradigma para konsumen intel terhadap Ghz juga harus berubah. Angka Ghz yang tinggi tidak selalu berarti performa yang lebih tinggi.
Sebagai contoh Core2 Duo terendah (E6300) hanya berjalan di 1.8Ghz, jauh dibawah Pentium D terendah (D805) yang berjalan di 2.66Ghz.
Namun performa E6300 yang notabene cuma 1.8Ghz tersebut hanya bisa disaingi oleh Pentium D yang berjalan di kisaran 4.3Ghz atau Pentium 4 yang berjalan di 5Ghz.
Intel sendiri tidak memproduksi Pentium D & Pentium4 dengan kecepatan setinggi itu akibat tingginya panas yang dihasilkan pada prosesor berarsitektur netburst tersebut.
Oleh karena keterbatasan itulah arsitektur netburst akhirnya dipensiunkan, yang berarti kedepanya intel juga mempensiunkan nama "Pentium" untuk jajaran prosesor kelas mid-end mereka. Nama "Pentium" yang selama ini telah membawa intel dalam kejayaan, akhirnya hanya akan dipakai untuk prosesor kelas low-end saja (seperti Celeron sekarang).
Untuk segmen prosesor $150-an, Intel tahun depan akan meluncurkan Core2 Duo versi murah (Conroe E4xxx), dan untuk segmen yang lebih murah lagi akan ada Pentium yang menggunakan arsitektur Conroe, yaitu Pentium E1020, E1040, dan E1060.

Mengingat Ghz yang rendah pada arsitektur Core2 Duo tidak menarik dari sisi marketing, maka intel memutuskan untuk mengikuti jejak AMD, yaitu menyembunyikan Ghz dan menggunakan PR (Performance Rating) untuk pengkodean nama prosesor mereka. Untuk Core2 Duo yang berjalan di 1.86Ghz intel memberi nama E6300. Intel mungkin ingin agar kita mengasumsikan kecepatan prosesor tersebut ekuivalen dengan Pentium4 6.3ghz atau Athlon64 6300. Betulkah begitu?
Mungkin intel terlalu berlebihan, karena dari hasil benchmark kinerja ALU Sisoft Sandra terlihat bahwa PR-nya sebenarnya hanya berkisar di angka 4800 saja, yang berarti kira-kira ekuivalen dengan performa Pentium4 4.8Ghz. Namun performa E6300 pada beberapa benchmark memang ada yang lebih tinggi dibanding Pentium4 yang dioverclock ke 5Ghz ataupun Athlon64 X2 4800.

 

redball.gif (916 bytes)Selamat tinggal Pentium, selamat tinggal Panas


Impian pengguna Pentium: Era Pentium panas sudah lewat, kini dengan Core2 Duo anda akan menikmati temperatur prosesor cuma di kisaran 30C* saja dengan menggunakan Heatsink&Fan standard bawaan Intel.

* kondisi ruangan ber-AC dengan suhu 25C

Selama ini intel dianggap tidak becus membuat prosesor adem. Ini terlihat dari tingginya panas yang dihasilkan Pentium 4 dan Pentium D.

Cukup banyak pengguna Pentium 4 yang merasa komputernya lambat akibat prosesornya melakukan throttling (penurunan kecepatan secara otomatis) akibat overheat.

Intel kemudian mencoba mengatasi masalah panas pada arsitektur Pentium 4 dengan melakukan transisi manufacturing process dari 90nm ke 65nm. Hal ini pertama kali dilakukan pada Pentium4 631. Namun suhu dan konsumsi daya prosesor single core Intel ini ternyata masih juga tak serendah prosesor dual-core AMD.
Akhirnya Intel menyadari bahwa panas adalah karakteristik bawaan arsitektur netburst. Atau dengan kata lain Intel akhirnya menemukan sebuah rumus dasar yang berbunyi :

P
entium = Panas

Oleh karena itu satu-satunya cara bagi intel untuk menciptakan prosesor adem adalah dengan mencampakkan arsitektur netbust dan membuang nama Pentium. Sebab Pentium adalah sebuah mimpi buruk yang panas.

#
Core

mfg.

Thermal Design Power
(TDP)

Pentium D 830             (3.0GHz) dual 90nm 130 watt
Athlon FX-62                (2.8GHz) dual 90nm 125 watt
Pentium 4 550              (3.4GHz) single 90nm 115 watt
Pentium D 820             (2.8GHz) dual 90nm 95 watt
Pentium D 805             (2.66GHz) dual 90nm 95 watt
Pentium D 930             (3.0GHz) dual 65nm 95 watt
Athlon64 X2 5000         (2.6GHz) dual 90nm 89 watt
Athlon64 X2 4800         (2.4GHz) dual 90nm 89 watt
Athlon64 X2 4600         (2.4GHz) dual 90nm 89 watt
Athlon64 X2 4400         (2.2GHz) dual 90nm 89 watt
Athlon64 X2 4200         (2.2GHz) dual 90nm 89 watt
Pentium 4 631             (3.0GHz) single 65nm 86 watt
Core2 Extreme X6800 (2.93GHz) dual 65nm 75 watt
Athlon64 X2 3800         (2.0Ghz) dual 90nm 65 watt
Athlon64 3500              (2.2Ghz) single 90nm 65 watt
Sempron 3400              (2.0Ghz) single 90nm 65 watt
Sempron 3200              (2.0Ghz) single 90nm 65 watt
Sempron 3000              (1.8Ghz) single 90nm 65 watt
Core2 Duo E6700         (2.67GHz) dual 65nm 65 watt
Core2 Duo E6600         (2.4GHz) dual 65nm 65 watt
Core2 Duo E6400         (2.13GHz) dual 65nm 65 watt
Core2 Duo E6300         (1.86GHz) dual 65nm 65 watt

Salah satu inovasi terbaru yang dimiliki Core2 Duo adalah rendahnya konsumsi daya dan suhu. Pada tabel di samping dapat dilihat bahwa Core2 Duo saat ini merupakan prosesor desktop dengan tingkat konsumsi daya dan suhu paling rendah. Bahkan lebih rendah dibanding prosesor AMD Athlon64 X2.

Sungguh mengejutkan bahwa intel akhirnya mampu membuat prosor dual-core dengan konsumsi daya yang bahkan cuma setara Sempron yang notabene prosesor single-core berkecepatan rendah.

Prosesor tercepat intel yaitu Core2 Extreme X6800 Duo memiliki konsumsi daya setengah dari prosesor tercepat AMD yaitu Athlon FX-62. Padahal nanti dapat anda lihat bahwa pada beberapa bechmark AthlonFX-62 performanya kurang lebih sama dengan E6400 yang dayanya lebih rendah lagi.

core2duo-pentium4.jpg (26615 bytes)
Tua tapi rakus: Arsitektur netburst pada Pentium 4 terkenal rakus daya dan panas. Performanya juga tergolong uzur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Core2 Duo  : 5 jurus maut terbaru dari Intel


Tukang jagal andalan Intel: Dengan harga murah, Pentium D805 siap memporak-porandakan seluruh laskar Athlon 64

Arsitektur Core lahir dari perpaduan teknologi prosesor desktop (pentium4) & notebook (banias). Intel mengkombinasikan FSB tinggi & Quad Pumped Bus yang ada pada arsitektur netburst (prosesor desktop), dengan efisiensi daya serta teknik dynamic execution & pipeline pendek yang ada pada arsitektur prosesor notebook. Hasilnya adalah peningkatan kinerja yg oleh intel diklaim sebesar 40% sekaligus penghematan daya sebesar 40%.

Dari hasil benchmark menggunakan beberapa aplikasi terlihat bahwa Core2 Duo E6300 (1.86Ghz) mampu memberikan peningkatan sebesar 20%-40% dibanding Pentium D930 (3Ghz) atau Athlon64 X2 3800 (2Ghz). Bila dibandingkan dengan Pentium4 631 (3Ghz), Core2 Duo E6300 memberikan peningkatan performa sebesar 160%. Atau dengan kata lain E6300 memberikan performa lebih dari 2X lipat dibanding Pentium4 3Ghz, namun dengan selisih harga yg tidak lebih dari 2X lipat.

Sedemikian besarnya perbedaan performa antara Core2 Duo dengan prosesor intel generasi sebelumnya, hingga kinerja standard Core2 Duo terpelan pun masih sulit ditandingi Pentium 4, Pentium D, dan Athlon64 X2 yang dioverclock sekalipun.
Hebatnya lagi peningkatan performa tersebut dibarengi dengan penurunan suhu (konsumsi daya) secara drastis pula. Dengan TDP (Thermal Design Power) cuma 65Watt saja, Intel bahkan berani mendemokan E6300 yg berjalan dengan fan dimatikan. Bandingkan dgn TDP Pentium4 & Pentium D yg berada di kisaran 100-150watt.

Peningkatan performa secara radikal & revolusioner bukanlah tanpa suatu sebab. Berikut ini adalah 5 inovasi yang menyebabkan kinerja luar biasa pada Core2 Duo.

1. Wide Dynamic Execution.
Teknik ini memungkinkan Core2 Duo untuk mengeksekusi instruksi lebih banyak, yaitu 4 instruksi per clock cycle.
Hal inilah yang menyebabkan Core2 Duo sangat bertenaga sekalipun berjalan pada clock yang jauh lebih rendah dibanding Pentium 4 / Pentium D.
Dengan kondisi seperti  ini, Core2 Duo dapat memiliki jumlah pipeline cuma 14, yang berarti jauh lebih sedikit dibanding jumlah pipeline pada Pentium D (31 pipeline). Karakteristik jumlah pipeline Core2 Duo yang sedikit ini hampir sama seperti pada arsitektur K8 (Athlon64) yang memiliki 12 pipeline.

2. Advanced Digital Media Boost
Semenjak dulu intel selalu unggul  untuk urusan multimedia. Dalam sejarahnya intel telah banyak menelurkan standard  instuksi-instruksi multimedia seperti MMX, SSE, SSE2, SSE3.
Dalam pemrosesan instruksi multimedia 128-bit, prosesor berarsitektur netburst (Pentium4 & PentiumD) memerlukan 2 clock cycle (64-bit diproses pada clock ke 1, 64-bit berikutnya  clock ke 2). Namun dengan adanya teknik Advanced Digital Media Boost pada Core2 Duo, pengolahan instruksi 128-bit dapat dilakukan sekaligus dalam 1 clock cycle saja. Ini berarti terjadi peningkatan performa 2X lipat dibandingkan dengan prosesor berarsitektur netburst.

3. Smart Memory Access
Intel melakukan pembenahan pada teknik pengaksesan system memory (DDR/DDR2).
Ada dua teknik yang digunakan yaitu Improved Prefetchers & Memory Disambiguation.
Pada intinya dengan teknik ini prosesor memiliki mekanisme prediksi yang lebih baik, yang memungkinkan prosesor melakukan scheduling data dari memory ke L2 cache   sebelum data tersebut diminta. Dengan begitu prosesor tidak harus terlalu sering menunggu data dari memory.
Teknik prediksi  tersebut membuat prosesor dapat melakukan efisiensi pengaksesan memory sehingga dapat meminimalkan latency.

4. Advance Smart Cache
Prosesor dual-core intel generasi sebelumnya, yaitu Pentium D, menggunakan L2 cache terpisah untuk masing-masing core-nya. Hal ini memberikan dampak negatif pada komunikasi data antar core mengingat Intel menggunakan external memory controller  (pada north bridge motherboard). Akibatnya  ketika core pertama   membutuhkan data yang ada pada L2 cache core kedua, maka alur data harus keluar melalui system bus (motherboard), dan kemudian masuk lagi menuju L2 cache core kedua. Hal ini tentu tidak efisien jika dibanding prosesor dual-core AMD yg menggunakan integrated memory controller, dimana komunikasi antar-core berlangsung secara internal di dalam prosesor tanpa harus keluar ke motherboard.
Namun meski penggunaan memory controller external pada prosesor intel memiliki kelemahan, intel tetap ngotot mempertahankannya, sekalipun pada Core2 duo. Ini tak lain demi alasan efisiensi biaya produksi, fleksibilitas, dan kompatibilitas.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, intel mengakalinya dengan menggunakan shared L2 cache pada Core2 Duo. Sehingga L2 cache yang ada tak lagi terpisah, namun dapat digunakan secara bersamaan oleh kedua core. Dengan begitu ketika core pertama  membutuhkan data yg dimiliki core kedua, data cukup diambil langsung dari L2 cache yang memang dipakai bersama, tanpa harus keluar ke system bus. Ini adalah teknik pemecahan masalah yang benar-benar "smart" tanpa harus mengorbankan manfaat efisiensi & fleksibilitas dari penggunaan external memory controller.


Atraksi hemat energi: Dengan meng-enable option C1E di BIOS, maka kecepatan E6400 yang semula 2.13 Ghz akan turun drastis menjadi 1.5GHz ketika sedang idle.

5. Intelligent Power Capability
Selama ini masalah konsumsi daya untuk prosesor desktop kurang mendapat perhatian intel. Hingga akhirnya intel dicerca karena suhu Pentium4 & Pentium D yang panas dan boros daya. Mengingat Core2 Duo lahir dari hasil kawin silang antara proseor desktop & notebook, maka prosesor ini mewarisi teknologi Enhanced SpeedStep dan Enhanced Halt State yang umum ditemui pada prosesor notebook. Teknologi tersebut makin disempurnakan lagi pada Core2 Duo dengan cara melakukan sistem penyaluran daya yang dapat diatur hanya ke bagian transistor gate yang memerlukan daya saja. Hasilnya adalah konsumsi daya yang lebih rendah dan suhu yang lebih rendah pula, apalagi Core2 Duo sudah diproduksi dengan teknologi 65nm yg notabene lebih dingin.
Bila kita mengaktifkan fitur C1E (halt state) di BIOS motherboard, maka ketika prosesor dalam keadaan idle, multipliernya akan turun ke tingkat terendah (x6). Sehingga kecepatan prosesor akan turun menjadi cuma 1.5Ghz yang tentu berdampak pada konsumsi daya & suhu yang lebih rendah. Begitu dibebani, multiplier akan kembali ke asalnya.

 

redball.gif (916 bytes)Pilihan motherboard

Keharusan untuk mengganti motherboard seiring dengan munculnya prosesor baru seolah sudah menjadi bagian dari ritual yang harus dijalani oleh para penganut intel. Sekalipun Core2 Duo masih menggunakan socket LGA775 yang sama persis dengan Pentium D & Pentium 4, namun prosesor tercanggih di dunia ini membutuhkan motherboard yang kompatibel dengannya.
Saat ini motherboard yang pasti mensupport Core2 Duo adalah yang menggunakan chipset intel P965.

Sebenarnya cukup banyak jenis chipset lawas yang mendukung Core2 Duo, diantaranya  chipset i865, i945, dan i975X. Namun tidak berarti semua motherboard dengan chipset tersebut pasti mensupport Core2 Duo, hanya motherboard yang telah direvisi saja (di bagian voltage regulator) yang dapat mensupport Core2 Duo.

Pada dasarnya motherboard untuk Core2 Duo terbagi dalam 3 segmen, yaitu :
- kelas atas (chipset i975X, P965) dengan harga $200 keatas
- kelas menengah (chipset P965) dengan harga $140-$175
- kelas bawah (chipset i865, i945, i946) dengan harga $60-$80

Berikut ini adalah penjelasan berbagai chipset yang mendukung Core2 Duo (Conroe/Allendale)....

 

redball.gif (916 bytes)Motherboard berchipset intel i975X    (kisaran harga : $250-$285)


ASUS P5W DH ($285): Motherboard i975x dengan fitur terlengkap di dunia

Untuk segmen kelas atas motherboard berchipset i975X masih menjadi pilihan berkat fiturnya yang komplit. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua motherboard berchipset i975X mensupport Core2 Duo. Ini karena chipset i975X lahir jauh sebelum Core2 Duo ada, sehingga pada saat Core2 Duo muncul, hanya motherboard i975X revisi terbaru saja yang mensupport prosesor tersebut.
Karena keberadaan chipset i975X sudah cukup lama, dan  telah direvisi berkali-kali, maka i975X boleh boleh dibilang cukup matang dan bebas bug.

Sebagai chipset motherboard yang diposisikan untuk kelas high-end, motherboard berchipset i975X umumnya memberikan performa tertinggi dan fitur terlengkap.

Fitur Memory Pipeline Technology yang ada pada chipset i975X menjadikan chipset ini memiliki memory controller yang lebih ketat sehingga performa memory bandwithnya  lebih tinggi dibanding motherboard berchipset P965.
Chipset i975X juga merupakan chipset intel yang secara resmi mendukung konfigurasi multi-GPU ATI Crossfire.

Motherboard i975X paling populer adalah Asus P5W DH Deluxe. Motherboard seharga $285 ini merupakan motherboard dengan fitur multimedia komplit. Fitur multimedia menarik yang dapat ditemui pada motherboard ini diantaranya adalah Multimedia Remote control (infrared) yang juga memungkinkan anda menyala/matikan PC dan mengontrol fan speed, serta konektor MP3-in yang dapat dihubungkan dengan MP3 player (misal ipod) sehingga lagu dapat terdengar melalui speaker komputer sekalipun PC dalam keadaan mati. Sebagai motherboard yang menyandang predikat "digital home", Asus P5W DH dibekali sound onboard 8-channel yang mensupport Dolby Mastering Audio 7.1 channel.
Selain itu motherboard ini juga dibekali onboard WiFi-AP berstandard  i802.11 b/g, yang juga dapat berfungsi sebagai Access Point. Fitur ini menjadikannya ideal sebagai server, apalagi  P5W DH juga dibekali fitur EZ-Backup yaitu chip RAID yang langsung dapat membuat RAID 0/1 secara mudah tanpa setting yang rumit (config-free).
Selain fitur multimedia, ASUS P5W DH juga dibekali beberapa fitur pendukung overclock, misal heatpipe dengan centrifugal fan yang berfungsi mendinginkan northbridge dan voltage regulator, serta lapisan Stack Cool2 di bagian bawah PCB motherboard yang diyakini dapat menurunkan temperatur seluruh komponen di mothebroard hingga 10C

Salah satu kelemahan motherboard berchipset i975X adalah kemampuan overclocking FSB yang tidak setinggi motherboard berchipset P965.
Motherboard i975X dengan kemampuan overclock terbaik seperti ASUS P5W DH sekalipun hanya mampu stabil di FSB 420 saja. Itupun dengan voltase Northbridge yang sudah digenjot maximal di 1.65v (defaultnya 1.5v). Bagi para overclocker, motherboard berchipset i975X idealnya dipasangkan dengan Core2 Duo bermultiplier tinggi (minimal E6400) agar usaha overclocking tidak terlimit oleh FSB motherboard yang cuma mentok di 420Mhz. Bila E6300 dipasangkan pada motherboard i975X, maka overclocking maximal hanya akan mencapai 2.94Ghz saja (420x7), akibat motherboard tak sanggup stabil diatas FSB420, padahal kebanyakan E6300 dapat berjalan dengan mudah di kisaran 3.2 Ghz yang notabene mustahil dapat terlaksana pada i975X karena untuk mengoverclock 3.2ghz berarti memerlukan FSB 450 ke atas. Sedangkan bila menggunakan E6400, maka untuk berjalan di 3.2Ghz hanya perlu FSB400 yang notabene masih enteng bagi chipset i975X.

Sekalipun i975X memiliki kelemahan dalam hal overclocking FSB, namun chipset ini cukup flexible dalam hal overclocking memory. Sebagai contoh, ketika berjalan di FSB420 kebanyakan memory DDR533 akan kesulitan berjalan dengan memory divider 1:1 (840Mhz), namun pada chipset i975X anda dapat mengatur divider cpu/memory ke ratio 4:3, sehingga memory dapat berjalan hanya di 630Mhz. Dampak penurunan memory clock  terhadap penurunan performa boleh dibilang tidak ada pada sebagian besar aplikasi. Kalaupun ada, hanyalah pada game dan perbedaanya tidaklah signifikan.
Kemampuan menurunkan memory divider sangat bermanfaat mengingat mayoritas pengguna masih menggunakan memory DDR533 yang harganya jauh lebih murah daripada DDR800.
Chipset i975X sudah mampu mengimplementasikan penurunan memory divider secara sempurna, berbeda dengan chipsetP965 yang pengaturan memory divider masih mengandung bug. Beberapa motherboard P965 bahkan tidak memiliki memory divider yang lebih rendah dibanding 1:1. Kelemahan pada chipset P965 akan dibahas selanjutnya.

 

redball.gif (916 bytes)Motherboard berchipset intel P965    (kisaran harga : $140-$285)


ASUS P5B Deluxe ($265) : Motherboard P965 dengan kemampuan overclocking terbaik di dunia yang telah mensupport Quad-Core dan konfigurasi videocard ATI Crossfire

Untuk segmen kelas menengah dan juga atas, motherboard berchipset P965 adalah pilihan yang  tepat. Populasi motherboard berchipset P965 juga sangat banyak dan tersedia mulai dari segmen menengah ($140) hingga atas ($285).

Chipset intel P965 dibekali feature Fast Memory Access yang dapat mengoptimalkan memory bandwith yang tersedia dan mengurangy latency. Selain itu juga ada fitur Flex Memory Technology yang memungkinkan penggunaan konfigurasi memory dual-channel dengan dua keping memory yang kapasitasnya berbeda.

Tidak seperti  chipset i975X yang telah ada sebelum Core2 Duo muncul, P965 merupakan chipset yang diciptakan setelah Core2 Duo ada. Oleh karena itu chipset ini cenderung mampu diajak berlari di FSB yang lebih tinggi, sehingga sangat ideal untuk dipakai mengoverclock Core2 Duo. Beberapa motherboard P965 papan atas seperti ASUS P5B Deluxe bahkan mampu melakukan overclocking hingga kisaran FSB 500.
Hebatnya lagi, chip northbridge P965 juga cenderung lebih dingin dan hanya membutuhkan voltase default saja (1.2v) di FSB430, bandingkan dengan northbridge i975X yang harus dipasok tegangan 1.65v untuk dapat stabil di FSB 420.

Untuk saat ini Asus P5B Deluxe merupakan motherboard P965 dengan kemampuan overclocking FSB tertinggi. Karena telah menggunakan voltage regulator 8-phase, motherboard ini mampu mensupport prosesor 4-core intel (Kentsfield), selain itu konfigurasi videocard ATI Crossfire juga telah disupport oleh motherboard berchipset P965 ini. Perlu diingat bahwa kebanyakan motherboard berchipset P965 tidak mensupport prosesor Quad-core dan ATI Crossfire, namun ASUS P5B Deluxe mampu menyuguhkan kedua fitur langka tersebut sekaligus.

Meski terlahir sebagai motherboard overclocker, P5B Deluxe juga dibekali feature extra yaitu WiFi Access Point onboard. Sekalipun harganya tergolong premium ($265), namun paling tidak masih lebih murah dibanding motherboard sekelasnya yaitu Gigabyte P965-DQ6 ($285) yang tidak dibekali WiFi.
Bila kita menghitung harga Wifi-Access Point di pasaran yang umumnya berkisar $50-an, maka bandrol harga $265 yang disandang ASUS P5B Deluxe cukup reasonable mengingat ini adalah motherboad overclocker terbaik di dunia yang dilengkapi voltage regulator 8-phase dan onboard Wifi-Access Point.

Meski ASUS P5B Deluxe merupakan motherboad P965 berfitur terlengkap, namun sebenarnya dalam hal kelengkapan feature sebenarnya masih kalah lengkap dibanding ASUS P5W DH (i975X) yang harganya hanya lebih mahal  $20 saja.
Memang harus diakui bahwa kebanyakan motherboard i975X seperti ASUS P5W DH cenderung memiliki fitur lebih lengkap, namun bila anda ingin mengoverclock E6300 secara optimal (diatas 3Ghz), maka i975X harus dilupakan, karena hanya motherboard P965 yang dapat melakukannya berkat kemampuannya untuk berlaga di FSB 450-500.
Namun perlu diingat pula bahwa tidak semua motherboard P965 mampu berjalan di FSB400 ke atas. Kebanyakan motherboard P965 dengan harga dibawah $175 biasanya tidak sanggup melakukan hal tersebut, kecuali Gigabyte P965-DS3 yang memiliki kemampuan overclock cukup bagus di kisaran harga $170 sekalipun motherboard di kelas harga tersebut umumnya belum dilengkapi voltage regulator 8-phase.
Sedangkan ASUS P5B Deluxe yang notabene merupakan motherboard P965 papan atas, telah dilengkapi dengan voltage regulator 8-phase, yang tentu saja mampu mensupply daya untuk CPU secara lebih stabil dib
ibanding motherboard yang hanya mengandalkan 4-phase (Gigabyte 965P-DS3) ataupun 6-phase (Gigabyte 965P-DS4 seharga $210).
ASUS P5B Deluxe juga dibekali beberapa fitur pendukung overclock, yaitu heatpipe dengan centrifugal fan yang berguna untuk mendinginkan northbridge dan voltage regulator, serta lapisan Stack Cool2 di bagian bawah PCB motherboard yang dapat mengurangi temperatur seluruh komponen di motherboard hingga 10C.

Sekalipun P965 merupakan chipset paling gres di keluarga intel yang  dirancang setelah kemunculan Core2 Duo, namun P965 ternyata masih memiliki masalah dalam hal pilihan memory divider. Sedangkan i975X yang notabene merupakan chipset lama yang di-update untuk Core2 Duo justru mampu mengimplementasikan memory divider secara sempurna.
Karena masalah memory divider pada P965, maka beberapa motherboard berchipset ini tidak memiliki memory divider yang lebih rendah daripada 1:1. Akibatnya, bila ingin melakukan overclocking dengan FSB400 ke atas, maka harus menggunakan memory DDR800/PC6400 yang tentu saja harganya tidak murah.
Bila ingin mengoverclock Core2 Duo E6300 di atas angka 3Ghz, maka penggunaan memory DDR800 adalah syarat mutlak. Sebab pada kecepatan 3.2Ghz saja sudah dibutuhkan FSB460 yang berarti memory harus mampu berjalan di 920Mhz.

Semua motherboard berchipset P965 sudah menggunakan chip southbridge terbaru yaitu ICH8, berbeda dengan i975X yang masih menggunakan ICH7. Untuk motherboard P965 kelas menengah biasanya menggunakan ICH8, sedangkan kelas atas ICH8R (Raid).
Tidak seperti chip southbridge ICH7, ICH8/ICH8R sudah tidak lagi mengintegrasikan floppy & IDE (PATA) controller. Tampaknya intel menganggap bahwa hardisk IDE PATA dan floppy drive adalah teknologi usang yang tak layak dipakai menemani Core2 Duo. Namun para produsen motherboard agaknya kurang setuju dengan langkah intel sehingga mereka menambahkan sendiri controller floppy & IDE external (misal chip JMicron pada motherboard ASUS), agar motherboard P965 mereka masih bisa bersahabat dengan peripheral tua.

Karena usia P965 memang tergolong belia, beberapa motherboard tampaknya belum mengimplementasikan sensor suhu secara akurat. Beberapa motherboard seringkali melaporkan suhu CPU idle awal 50C, dan ada pula yang 20C. Ini semua agak tidak masuk akal, sebab suhu idle Core2 Duo seharusnya berkisar 30C seperti yang didetek oleh kebanyakan motherboard i975X yang sudah mengimplementasikan sensor suhu dengan benar.

 

redball.gif (916 bytes)Motherboard berchipset intel i865G    (kisaran harga : $65)


ASUS P5PE-VM ($65): Motherboard termurah di dunia yang secara resmi mensupport Core2 Duo

Cukup melegakan mendengar bahwa prosesor tercanggih & terbaru di dunia ternyata sanggup berjalan di motherboard seharga cuma Rp.600 ribuan. Tampaknya para konsumen kelas low-end harus berterimakasih kepada ASUS, karena produsen motherboard no.1 di dunia ini menjadi satu-satunya yang mampu membuat motherboard berchipset i865 yang mampu mensupport Core2 Duo.
Berkat tangan sakti ASUS, chipset i865 yang seharusnya cuma mensupport FSB800, kini mampu mensupport FSB1066.

Asus P5PE-VM merupakan motherboard Core2 Duo termurah di dunia yang menggunakan chipset intel. Mengingat harganya yang sangat murah, maka tentu wajar bila motherboard ini tidak dibekali fitur overclock.

Sebagai motherboard yang mengusung chipset i865G, P5PE-VM sudah dibekali grafis onboard (Intel Extreme Graphic 2), namun juga tersedia slot AGP8X bagi yang menginginkan kinerja grafis lebih tinggi.

ASUS P5PE-VM masih menggunakan memory DDR1 (dual-channel) sehingga menguntungkan dari sisi ekonomis karena pengguna yang ingin mengupgrade dari sistem lama tidak harus mengganti memory-nya ke DDR2. Mereka juga tidak harus mengganti VGA card mereka ke jenis PCI Express ketika melakukan upgrade ke platform Core2 Duo, karena motherboard ini masih menggunakan slot AGP 8X.
VGA card AGP tentu lebih umum di kalangan konsumen kelas low-end dibanding PCI Express.  Harga VGA card AGP termurah cuma $15, bandingkan dengan VGA card PCI Express termurah yang masih berada di kisaran $50.

Bagi pengguna non-gamer, VGA card murah meriah tentu sudah cukup. Dan performa Core2 Duo di atas motherboard murah-meriah sekalipun mustahil dikalahkan oleh Pentium4/Pentium D yang menggunakan motherboard termahal di dunia sekalipun.

 

redball.gif (916 bytes)Karakteristik chipset intel P965 pada FSB 400 ke atas

Kemampuan motherboard P965 kelas atas yang mampu melakukan overclocking dengan FSB450-500 memang mengundang decak kagum. Tapi sebenarnya ketika motherboard berchipset P965 berjalan di FSB400 ke atas, memory bandwith akan turun drastis sekitar 15%. Hal ini sebenarnya sengaja dilakukan oleh para produsen motherboard agar FSB mampu digenjot setinggi mungkin, sekalipun memory bandwith dalam prakteknya malah turun.

Penurunan memory bandwith diatas FSB400 tidak terjadi pada chipset i975X, namun ini juga yang menyebabkan i975X hanya mentok di FSB420 saja. Untuk jelasnya lihat perbandingan memory bandwith chipset P965 di beberapa tingkat FSB.

   SISOFT SANDRA 2005 SR2 Professional
   MEMORY BENCHMARK
.                  (Integer)
Core2Duo E6400 @ 3.2 Ghz
(fsb400 x 8) DDR 800   ASUS P5B deluxe
4-4-4-12 7028
Core2Duo E6300 @ 2.8Ghz
(fsb400 x 7) DDR 800   ASUS P5B deluxe
4-4-4-12 7016
Core2Duo E6400 @ 3.44Ghz
(fsb
430 x 8) DDR 860   ASUS P5B deluxe
4-4-4-12 6228
Core2Duo E6300 @ 3.0 Ghz
(fsb
430 x 7) DDR 860   ASUS P5B deluxe
4-4-4-12 6193
Core2Duo E6300 (1.86GHz) default
DDR 800  ASUS P5B Deluxe
4-4-4-9 5342
Core2Duo E6400 (2.13GHz) default
DDR 800  ASUS P5B Deluxe
4-4-4-9 5336

Sekalipun memory bandwith malah menurun pada FSB diatas 400, namun dampaknya pada aplikasi real-world tidak akan terasa, apalagi penggunaan FSB diatas 400 akan membuat prososer teroverclok lebih tinggi, sehingga turunnya memory bandwith akan terkompensasi oleh performa prosesor yang meningkat. Sehingga hasil benchmark berbagai aplikasi pada FSB 430 akan selalu lebih tinggi dibanding pada FSB400.

 

redball.gif (916 bytes)Core2 Duo E6300 atau E6400?

Selama ini prosesor dengan grade kecepatan terendah selalu dianggap paling ideal bagi para overclocker. Tapi hal ini tampaknya tidak berlaku lagi di era Core2 Duo. Hal ini disebabkan karena multiplier E6300 yang terlalu kecil, sehingga diperlukan FSB yang sangat tinggi untuk mengoverclocknya. Padahal untuk dapat menikmati FSB tinggi diperlukan motherboard P965 "papan atas" yang umumnya berbandrol $200 ke atas, serta minimal  memory DDR800 yang harganya hampir 2X lipat DDR533.

Bila ingin mengoverclock Core2 Duo namun memory yang digunakan adalah DDR533 atau motherboard P965 yang digunakan tak sanggup berjalan di FSB400 ke atas, maka sebaiknya jangan membeli E6300, tapi E6400. Karena overclocking E6300 akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar (motherboard diatas $200 + memory DDR800) daripada selisih harga antara E6400 dengan E6400 yang cuma $40.

Bila ingin mengejar FSB setinggi mungkin dengan Core2 Duo E6400, cukup turunkan multipliernya dari 8 ke 7, sehingga E6400 berjalan persis seperti E6300. Sedangkan E6300 tidak bisa dijadikan E6400, karena multiplier hanya bisa unlock  ke bawah saja. Motherboard tertentu (misal ASUS P5B Deluxe) dapat merubah multiplier Core2 Duo ke bawah.

 

redball.gif (916 bytes)Core2 Duo E6400 atau E6600?

Bila E6400 lebih layak dibeli daripada E6300, lalu bagaimana dengan E6600?
Core2 Duo E6600 sebenarnya cukup menarik untuk dipilih, mengingat ini adalah Core2 Duo termurah yang L2 cachenya sudah 4MB. Namun harga E6600 $100 lebih mahal dibanding E6400 dan sebenarnya peningkatan performa antara Core2 Duo dengan  L2 cache 2MB dan 4MB tidaklah terlalu besar (cuma berkisar 1% saja). Selain itu, kenaikan overclock E6600 umumnya juga tidak setinggi E6400 (mungkin karena L2 cache yang lebih besar). Hal ini terbukti pada cukup banyaknya E6400 yang dapat berjalan di 3.3Ghz dengan hanya vcore default (1.3v). Sedangkan untuk mencapai kecepatan 3.3ghz tersebut, E6600 biasanya sudah membutuhkan kenaikan vcore yang lebih tinggi.
Namun, karena E6600 memiliki multiplier lebih tinggi daripada E6400, maka prosesor ini lebih bersahabat dengan motherboard & memory yang kemampuan overclocknya kurang bagus (biasanya motherboard $150-an).
Kalaupun motherboard & memory murah tersebut hanya mampu stabil di FSB 360 saja, itu pun sudah cukup untuk mejadikan E6600 berjalan di kisaran  3.2Ghz. Pada FSB360, semua memory DDR533 kacangan sekalipun juga masih sanggup jalan di 720Mhz saja dengan Vdimm 2.1v atau kurang.

Dengan dana $500, beberapa overclocker amatiran/pemula biasanya cenderung membelanjakan dana tersebut untuk membeli kombinasi E6600+motherboard murah daripada E6400+motherboard mahal.
Sebaliknya overclocker hardcore biasanya lebih suka membelanjakan $500 tsb untuk E6400+motherboard mahal, karena hasil akhir overclocknya akan lebih tinggi dan motherboard mahal biasanya menyediakan option overclock yang lebih lengkap untuk bereksperimen.

 

redball.gif (916 bytes)Perlu DDR800 atau cukup DDR533 saja?

Pertanyaan ini kerap muncul, karena kebanyakan orang penasaran dengan peningkatan performa yang dapat diberikan oleh memory DDR800 yang notabene harganya 2X lebih mahal daripada DDR533.

Dari hasil pengujian benchmark dengan beberapa aplikasi terlihat bahwa penggunaan memory DDR800 hanya bermanfaat bagi para gamer, praktisi video editing, dan terutama overclocker. Sedangkan pada aplikasi 3D rendering (cinebench, 3DSMax), desktop publishing (Photoshop), tidak ada perbedaan performa yang signifikan antara DDR533 dengan DDR800.

Secara umum boleh dikatakan bahwa bila anda menggunakan komputer anda untuk bekerja/menghasilkan uang (di bidang graphic design atau video editing) ada baiknya cukup gunakan memory DDR533 saja, apalagi harga memory DDR800 yang 2X lebih mahal akan membuat usaha anda balik modal lebih lama. Lebih baik investasikan uang pada kapasitas memory yang lebih besar daripada memory yang lebih kencang, karena pada dasarnya performa Core2 Duo sudah sangat kencang untuk rata-rata aplikasi-aplikasi produktivitas semacam itu, apalagi kebanyakan memory DDR533 sebenarnya bisa dijalankan sebagai DDR800 pada motherboard yang mampu mensupply tegangan Vdimm 2.2v ke atas.
Jadi DDR800 bukanlah merupakan syarat mutlak bagi komputer yang digunakan untuk bekerja.

Sedangkan bila  komputer digunakan untuk hobi & bersenang-senang (gaming & overclocking) penggunaan DDR800 merupakan keharusan.
Ketika melakukan overclocking diatas FSB400 (memory berjalan diatas 800Mhz), penggunaan DDR533 sebenarnya masih dimungkinkan bila menggunakan motherboard papan atas yang mampu memasok tegangan vdimm diatas 2.4volt. ASUS P5B Deluxe adalah salah satu contoh motherboard yang mampu memaksa DDR533 berlari stabil di 860Mhz (FSB430) dengan vdimm yang digenjot ke 2.4v.
Memory DDR533 kelas value yang menggunakan chip Hynix C4 umumnya mampu berjalan di 860Mhz dengan timing 4-4-4-12 (pada motherboard ASUS P5B Deluxe).

Bagi overclocker yang ingin menjalankan Core2 Duo dengan FSB450 ke atas, tentu DDR800 menjadi keharusan karena memory clock akan berada di kisaran 900-100Mhz (FSB450-500).
Para gamer yang tidak melakukan overclock juga akan mendapatkan peningkatan performa yang cukup signifikan dengan menjalankan memory DR533 mereka ke 800Mhz (asynchronous). Meski tidak semua game mengalami peningkatan performa setelah memory berjalan di rating kecepatan DDR800.

Singkat kata, analoginya mirip seperti di dunia otomotif. Bila anda menggunakan mobil anda untuk bisnis (antar jemput, kirim barang, rental mobil, taxi) maka mobil tersebut tak perlu sampai harus dipasangi knalpot racing, velg gaul, dan  wing spoiler. Namun bila anda gunakan mobil untuk hobi modifikasi & balap, maka asesoris tersebut menjadi hal yang wajib.

 

redball.gif (916 bytes)Overclocking Core2 Duo E6300 & E6400


MEMPERMALUKAN AMD HIDUP-HIDUP: Performa default E6300 bahkan belum bisa dikejar Athlon64 X2 4800.
Meski harga E6300 cuma $195 tapi mampu membuat Athlon 64 X2 dan Opteron bertekuk lutut.

Seperti telah dibahas sebelumnya, Core2 Duo E6400 adalah prosesor yang lebih ideal & lebih mudah untuk dioverclock daripada E6300. Dengan overclocking, anda dapat merasakan performa yang lebih tinggi dibanding seri Core2 Duo termahal.

Core2 Duo temahal yang diproduksi intel adalah E6800 Extreme Edition ($1000) yg berjalan di 2.9Ghz.

Padahal semua Core2 Duo (revisi B2) tipe apapun (E6300,6400,6600,6700,6800) dapat dioverclock di kisaran 3.2Ghz dengan vcore default saja (1.3v). Dan di kecepatan tersebut heatsink&Fan standard bawaan intel masih memadai.

Ini berarti peningkatan nyaris sebesar 80% dari clock default E6300.

Makin tinggi multiplier Core2 Duo, makin kecil kemungkinan limitasi FSB dari motherboard & limitasi clock memory. Oleh karena itu E6300 yg notabene multipliernya paling kecil merupakan yang paling "rewel" untuk dioverclock karena butuh motherboard & memory mahal.

Dengan E6400 yang hanya selisih $40, anda terbebas dari keharusan menggunakan motherboard mahal yang selisih harganya berkisar $50-$100 serta memory DDR800 yang selisih harganya mencapai $70. Dengan begitu dengan membeli E6400 anda dapat menghemat $170.

 


MEMBUAT PENGGUNA AMD BUNUH DIRI: Performa E6400 yang dioverclock ke 3.44GHz mustahil dikejar oleh prosesor AMD termahal sekalipun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Setting overclock di menu BIOS motherboard ASUS P5B Deluxe

Overclocking E6400 ke 4.43Ghz cukup dilakukan dengan menaikkan FSB dari 266 ke 430, lalu memory dijalankan di 860MHz (1:1)..
Memory DDR2 533 dengan chip Hynix bisa dijalankan di 816 mhz (timing by SPD CL4-4-4-12) dengan menaikkan VDDR dari 1.8V menjadi 2.35V-2.4V. Kebanyakan memory DDR2 667 tentu sanggup berjalan di kecepatan tersebut dengan VDDR yang lebih rendah.
Untuk mencapai kestabilan di 3.44GHz umumnya Vcore harus digenjot ke kisaran 1.336V-1.4V (voltase aktual, bukan voltase yang tertera di pilihan BIOS).
Dengan kenaikan voltase ini, suhu hanya akan naik sekitar 5C-10C saja dengan menggunakan HSF standard bawaan intel.


TOMORROW PERFORMANCE TODAY :
Merasakan performa masa depan dengan modal cuma $200-an

Dengan mengoverclock E6300/E6400 ke kisaran 3Ghz keatas, berarti anda telah memiliki prosesor dengan kecepatan yang bahkan belum diciptakan oleh para insinyur intel. Asal tahu saja, Core2 Duo tercepat yang dirilis intel adalah Core2 Extreme X6800 yang kecepatannya cuma 2.93Ghz saja dan harganya $1099. Jadi anda boleh saja merasa bangga, karena dengan hanya bermodalkan uang $195-$240 anda sudah menikmati performa prosesor masa depan yang harganya senilai ribuan dollar.

Bila anda malas menaikkan Vcore, jangan khawatir, karena kebanyakan E6400 mampu berjalan stabil di 3.2GHz cukup dengan vcore default saja (1.3V). Bahkan beberapa E6400 sanggup berjalan stabil di 3.2GHz dengan voltase aktual cuma 1.28V yang notabene dibawah default.
Lihat bukti screenshotnya dibawah ini....

 


DDR533@860 : Memory Kingston dengan chip Hynix FP-C4 mampu berjalan stabil di 860MHz dengan timing by SPD (4-4-4-12) pada motherboard ASUS P5B Deluxe

Overclocking ke 3.44GHz dengan menggunakan E6400 tidak memerlukan memory DDR800 yang mahal. Cukup menggunakan memory DDR533 murah meriah yang menggunakan chip Hynix, maka anda sudah dapat merasakan performa DDR860 pada motherboard ASUS P5B Deluxe.
Voltase DDR cukup dinaikkan menjadi 2.35V (aktual)

Untuk lebih jelasnya lihat saja screenshot di bawah ini.....

 

 

 

 

 

Bahkan CPU Score yang dihasilkan Athlon64 X2 4800 seharga $690 cuma 4858 saja, 2X lebih rendah dari angka 8797 yang dihasilkan oleh Core2Duo E6400 yang cuma seharga $240

Hasil pengujian Single SuperPI disamping kanan ini juga mustahil dikejar oleh prosesor AMD yang dioverclock setinggi apapun.
Karena saat ini belum ada prosesor lain di muka bumi yang mampu mengalahkan performa Core2 Duo di SuperPI

 

 

 

 

 

 


NEXT PAGE (benchmark) >

Intel Seminar with Budz Kay

 

w e b d e s i g n by

www.budzkay.net

©2006 Budz Kay Webdesign, All rights reserved
please contact webmaster for any web related problem