reviewtip2.jpg (5487 bytes)

c2q-war.gif (85842 bytes)
  Kebangkitan Rezim PC Gaming Portable:
  Duel 4 Casing Gaming Mini
redball.gif (916 bytes)

  Artikel ditulis oleh: Budz Kay - 1 Februari 2008

Artikel ini dibuat berdasarkan analisa obyektif dan ilmiah, namun ditulis dengan gaya bahasa yang mengandung parodi, satir humor, dan kritik yang mungkin dapat menyinggung pihak tertentu.
Bila anda menginginkan artikel yang sama namun dengan gaya bahasa formal dan sopan silahkan lihat versi artikel yang ditulis oleh Budz Kay untuk media cetak (majalah / tabloid / buletin)

  PAGE 1 of 3

Selama ini PC gaming selalu digambarkan sebagai perangkat komputer yang tidak dirancang untuk dibawa-bawa, alias tidak mobile. Beberapa gamer akhirnya sempat melirik notebook gaming sebagai solusi untuk mendapatkan perangkat game yang mudah dibawa untuk bermain game bersama di rumah teman. Namun kinerja notebook game yang tidak segarang PC gaming desktop pada akhirnya membuat mereka kecewa. Bahkan notebook gaming yang terbaik sekalipun ternyata masih terengah-engah ketika melayani game-game terbaru kelas kakap seperti Crysis, Lost Planet, Stalker, ataupun Oblivion. Hal ini tentu cukup mengecewakan mengingat harga notebook gaming terbaik seperti itu dapat mencapai kisaran Rp.14 juta ke atas, yang berarti nyaris 2X lipat harga PC gaming desktop yang kinerjanya malah 3X lebih cepat daripada notebook gaming.

Dengan dana sekitar Rp.7,5 juta anda telah dapat memiliki 1 set PC gaming yang  menggunakan videocard kelas high-end (Geforce 8800GT 512MB). Sementara untuk memperoleh notebook gaming yang dipersenjatai Geforce 8600M GT, paling murah anda harus membayar Rp.14 juta (harga Acer Aspire 5920). Dengan harga semahal itupun anda cuma memperoleh kinerja dari sebuah chip grafis mobile Geforce 8600GT 256MB yang tergolong loyo.
Beberapa merk lain malah menawarkan harga 17 juta hingga 20 juta untuk notebook yang dibekali Geforce 8600M GT.
Untuk lebih jelasnya lihat perbandingan benchmark kinerja antara PC Gaming vs. Notebook gaming di bawah ini 

. . 3DMark06 - default 1280x1024
PC Gaming
Core2 Duo E4400 (2 Ghz), Intel P35
Geforce 8800GT 512MB,   2GB DDR2 667
Hardisk 160GB, LCD 17"
Rp. 8 juta
12000
PC Gaming
Pentium Dual Core E2160 (1.8 Ghz), Intel P35
Geforce 8600GT 256MB,   2GB DDR2 667
Hardisk 160GB, LCD 17"
Rp. 6,5 juta
4200
Notebook Gaming (Acer Aspire 5920)
Core2Duo T7300 (2GHz), GM965 Santa Rosa
Geforce 8600 GT 256MB,   2GB DDR2 667
Hardisk 160GB, LCD 15.4"
Rp. 14 juta
3200
Notebook Gaming (BenQ S41)
Core2Duo T7100 (1.8GHz), GM965 Santa Rosa
Geforce 8600 GS shared, 1GB DDR2 667
Hardisk 100GB, LCD 14"
Rp. 11 juta
2700


Notebook gaming "termurah" dengan Geforce 8600M GT dan dedicated video memory 256MB:

Harganya masih 14 juta dan kinerjanya hanya akan dipermalukan oleh sebuah PC Gaming dengan harga setengahnya.

Dari perbandingan diatas terlihat bahwa kinerja yang dimiliki notebook gaming high-end seharga Rp.14 juta ternyata lebih lambat 4X lipat dibanding sebuah PC gaming yang harganya nyaris separuhnya (Rp.8 juta). Bahkan kinerja notebook gaming tersebut masih bisa disaingi oleh sebuah PC gaming dengan harga 6,5 juta yang juga menggunakan chip grafis yang masih serumpun, yaitu Geforce 8600GT.
Selain itu, pada PC Gaming anda dapat dengan mudah meng-overclock prosesor untuk mendapatkan peningkatan kinerja tanpa harus mengeluarkan dana extra untuk membeli prosesor yang lebih mahal. Hal tersebut tentu tidak dapat dilakukan di notebook.

Satu-satunya keunggulan notebook gaming hanyalah bisa dengan mudah dibawa untuk dipamerkan ke rumah teman. Sedangkan bila menggunakan PC gaming desktop, maka anda akan kesulitan untuk memamerkan videocard dan prosesor canggih yang anda gunakan, karena PC gaming anda tersebut hanya bisa nongkrong di rumah karena ukurannya yang terlalu bongsor dan merepotkan untuk dibawa-bawa. Oleh karena itu rasanya sia-sia saja mendandani sebuah PC gaming desktop hingga bergelimang komponen terbaik dan bermandikan asesori tercantik, bila akhirnya hanya untuk dipajang di rumah dan tidak ada teman anda yang pernah melihat sosok kehebatannya.

Namun kini trend PC gaming desktop mulai berevolusi ke arah mobilitas semenjak munculnya beberapa casing yang ukurannya kecil, namun layak menjadi tempat bersemayam berbagai komponen gaming high-end.
Ada 4 macam casing gaming ukuran mini yang akan diulas disini, dimulai dari yang paling mahal hingga paling murah.

 

advertisement
Intel Core2 QUAD

 

 

redball.gif (916 bytes)THERMALTAKE LANBOX VF1000BWS (Rp. 1,2 juta)


Paling keren, namun juga paling mahal untuk sebuah casing portable yang belum disertai Power Supply

Siapa yang tak kenal Thermaltake, bila anda tak kenal nama Thermaltake dan reputasinya, maka dapat dipastikan bahwa anda adalah seorang pemula di dunia PC hardware.
Singkat kata, Thermaltake adalah produsen casing high-end, yang artinya harga casing buatan mereka 10X lipat lebih mahal daripada casing yang sering anda lihat di warnet. Dan bahkan bisa jadi lebih mahal daripada harga handphone anda. Namun mengenai kualitas material dan design tentu tak perlu diragukan.

Casing Lanbox garapan Thermaltake ukurannya kecil namun dirancang untuk mewadahi berbagai komponen gaming high-end. Ukurannya yang kecil dengan pegangan di sisi atas membuatnya sangat mudah dibawa ke mana saja.


Mudah dibawa kemana-mana

Tidak seperti casing mini konvensional, sistem tata ruang dan ventilasi Thermaltake Lanbox  telah dirancang sedemikian rupa untuk melayani videocard high-end dengan ukurang super panjang seperti Geforce 8800GTX sekalipun.


Sekalipun bentuknya ringkas & kompak, namun sistem ventilasinya sangat bagus


 

 

 

 

 

 

 

Kebanyakan casing mini lainnya seringkali mengharuskan penggunaan Power Supply Unit (PSU) ukuran kecil yang keberadaanya langka dengan kemampuan daya (watt) yang kecil pula, sedangkan Thermaltake LanBox menggunakan PSU ukuran normal yang banyak tersedia si pasaran. Jadi anda bebas menggunakan merk-merk PSU favorit gamer hardcore seperti Silverstone, Tagan, Coolermaster, OCZ, dan Thermaltake. PSU semacam ini jelas dibutuhkan bila anda menggunakan videcard kelas high-end seperti Nvidia Geforce 8800.


Sistem tray yang dapat ditarik memudahkan bongkar pasang komponen


BIOSTAR TF7100P-M7: Salah satu motherboard mATX berchipset nforce7100 yang murah, kaya fitur, dan fitur overclocknya lengkap

Mengingat ukuran casing ini kecil dan portable, maka motherboard yang digunakan haruslah tipe mATX (microATX) bukan jenis ATX yang umum digunakan pada casing jenis mid-tower. Di pasaran sangat banyak motherboard ukuran mATX dan harganya bahkan jauh lebih murah dibanding motherboard ATX biasa. Kebanyakan motherboard mATX dijual pada kisaran harga cuma Rp.600 ribu s/d 900 ribu.
Pastikan memilih motherboard mATX yang memiliki slot PCI express 16x sebagai tempat bersemayam videocard high-end yang anda pasangkan.

Meksi cukup banyak jenis motherboard mATX yang beredar di pasaran, namun kebanyakan tidak memiliki fitur overclock yang lengkap.
Namun ada beberapa tipe motherboard mATX untuk prosesor Core2 Duo yang memiliki fitur overclock yang bagus namun harganya cukup murah, dan bahkan sudah mensupport Core2 Quad dan prosesor Intel 45nm (Penryn). Biasanya motherboard seperti itu menggunakan chipset nForce 7100 (misal BIOSTAR Tforce TF7100P-M7) yang harganya cuma berkisar Rp.800 ribu saja.

Bongkar pasang komponen pada Thermaltake Lanbox ini sangatlah mudah karena casing ini menggunakan sistem modular dan tray untuk pemasangan motherboard.
Pada kedua sisi samping casing ini terdapat jendela transparan untuk memamerkan jerohan hardware keren yang digunakan. Tak sia-sia anda membeli heatsink keren, videocard gahar dan asesoris eksotis lainnya karena kini teman-teman anda akan menyaksikan semuanya ketika anda menjinjing PC gaming ini ke rumah mereka.

Dan bila anda ingin membuat mereka semakin tercengang, Thermaltake telah merilis LCD monitor 7" touch-screen dengan mekanisme slot-in berikut remote control, yang tentu dapat mengundang decak kagum teman-teman anda.


LCD 7" slot-in untuk yang ingin bergaya.

Hanya kompatibel dengan casing Thermaltake

Casing Thermaltake Lanbox ini memiliki drive bay 5.25" untuk optical drive dan drive bay 7" di bagian atas yang dirancang khusus untuk tempat bersemayam LCD monitor slot-in tersebut.
Perlu diingat bahwa LCD 7" ini hanya kompatibel dengan casing Thermaltake saja. Karena tidak ada produsen casing yang membuat drive bay berukuran 7" selain Thermaltake.

Bila ingin mendongkrak tampilan dengan touch screen LCD 7" slot-in ini, maka anda harus merogoh kocek lagi hingga nyaris 3 juta untuk dapat membenamkan LCD buatan Thermaltake ini ke dalam casing Lanbox dan kemudian menghubungkannya ke konektor VGA output di videocard anda.


Tampak depan Thermaltake LCD panel 7"


Tambak belakang: terlihat konektor VGA, video in, audio out, dan USB

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekalipun LCD 7" ini mampu menayangkan game kesayangan anda dengan resolusi 640x480 ataupun 1280x768, namun fungsi sebenarnya LCD ini adalah sebagai monitor tambahan dari monitor 17"/19"/HDTV yang anda gunakan dengan mode dual-display. Sebab bagaimanapun juga main game tentu lebih nikmat di layar yang lega.
Namun paling tidak, seandainya di rumah teman anda ternyata tidak tersedia monitor extra, maka monitor LCD 7” ini mampu berperan sebagai monitor cadangan.
Adanya fungsi touchscreen pada layar LCD 7" ini juga membantu memudahkan navigasi menu di windows. Namun yang pasti, monitor LCD 7" sangat membantu dalam hal mendongkrak tampilan PC gaming portable anda.


PC Gaming Portable sejati: Meski sudah dilengkapi LCD 7" slot-in harga totalnya masih jauh lebih murah daripada harga sebuah notebook yang kinerjanya loyo untuk bermain game.

Berbeda dengan notebook gaming yang hanya keren di tampilan tapi loyo di hadapan game 3D terbaru, PC gaming portable ini memiliki kemampuan gaming yang sangat hebat namun juga mudah dibawa-bawa untuk membuat teman anda terheran-heran dengan penampilannya yang keren.

Hari gini melihat notebook sudah biasa, tapi menyaksikan PC gaming portable seperti disamping ini tentu luar biasa, dan dapat membuat teman bermain anda keheranan.

Berikut ini perkiraan biaya untuk merakit PC Gaming Portable yang powerful dan berfitur lengkap dengan menggunakan ketiga casing diatas.

Casing Thermaltake Lanbox Rp. 1.200.000
Prosesor Intel Core2 Duo E4400 (2GHz) Rp. 1.000.000
BIOSTAR Tforce TF7100P-M7   (mATX)
(bisa meng-overclock Core2 DUo E4400 ke 3GHz)
Rp.    800.000
RAM 2GB DDR2 667 Rp.    400.000
Geforce 8800GT 512MB Rp. 2.700.000
Hard disk SATA 160GB Rp.    500.000
DVD-RW drive SATA Rp.    450.000
Power Supply Thermaltake 420W pure Rp.     450.000
TOTAL Rp. 7.500.000
Thermaltake LCD 7" slot-in Rp. 2.500.000
TOTAL (dengan LCD slot-in) Rp. 9.500.000

Dengan harga cuma Rp.9 jutaan anda dapat memperoleh sebuah PC Gaming Portable paling keren dengan LCD 7" slot-in. Sebagai perbandingan, harga sebuah notebook gaming Acer mencapai Rp. 14 juta, padahal notebook itupun hanya dibekali chip grafis Geforce 8600GT versi mobile yang tentu saja 4X lebih lamban dibanding Geforce 8800GT di PC.
Bagaimanapun juga, notebook akan terlalu mahal dan terlalu loyo untuk bermain game 3D terbaru.
Sosok PC gaming keren seperti ini bahkan akan membuat iri dan minder pemilik console XBOX360 maupun Playstation3,  karena performa PC gaming ini tentu jauh lebih powerful dibanding kedua console game tersebut.

Motherboard tipe micro-ATX dengan harga Rp.800 ribuan pada spek PC gaming diatas sudah mampu untuk mengoverclock Core2 Duo E4400 yang aslinya 28Ghz hingga ke kisaran 3Ghz.
Bila anda tidak mau melakukan overclock, maka anda dapat memilih motherboard yang lebih murah dan tidak dibekali fitur overclock, namun ini berarti anda harus membeli prosesor yang jauh lebih mahal. Sebab performa gaming baru akan optimal bila anda menggunakan Pentium E / Core2 Duo yang kecepatannya diatas 2.2GHz (harganya diatas Rp.1 juta).
Bila budget agak terbatas, tidak ada salahnya sedikit menurunkan spek prosesor dari Core2 Duo E4400 ke Pentium E 2140 yang juga memiliki arsitektur Core2 Duo, bila itu dapat membuat alokasi dana bertambah untuk dipakai meningkatkan spek videocard. Namun pastikan bahwa motherboard yang digunakan mampu mengoverclock prosesor tersebut.

 


NEXT PAGE (Review AOpen G326 & G325) >

Intel Seminar with Budz Kay

w e b d e s i g n by

Design by Budz Kay

©2008 Budz Kay Webdesign, All rights reserved
please contact webmaster for any web related problem