reviewtip2.jpg (5487 bytes)

BERLIAN COM
  Setan Merah pembunuh NVIDIA :
  Serangan ATI Radeon HD4850 terhadap
   videocard NVIDIA segmen $200
    redball.gif (916 bytes)

  Artikel ditulis oleh: Budz Kay - 23 Juli 2008

Artikel ini dibuat berdasarkan analisa obyektif dan ilmiah, namun ditulis dengan gaya bahasa yang mengandung parodi, satir humor, dan kritik yang mungkin dapat menyinggung pihak tertentu.
Bila anda menginginkan artikel yang sama namun dengan gaya bahasa formal dan sopan silahkan lihat versi artikel yang ditulis oleh Budz Kay untuk media cetak (majalah / tabloid)

PAGE 1 of 6

Lima tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2003, ATI sempat berjaya dengan monster andalan mereka yaitu Radeon 9700 yang mampu melumat NVIDIA tanpa ampun.
Bila anda adalah pembaca lama REVIEWLAND, anda tentu bisa lihat di artikel lawas tahun 2003 ini.
Tapi semenjak kesuksesan di era 2003 tersebut, ATI tak pernah lagi mengenyam masa-masa jaya.

Sesudah tahun 2003, yang diperoleh ATI hanyalah cacian dan cercaan, terutama dari REVIEWLAND...

Derita ATI dari masa ke masa

Selama 5 tahun terakhir, ATI cukup kenyang dengan beragam trophy penghargaan dari REVIEWLAND, mulai dari "Motor Cebol", "Sarjana Gembel", "Mobil Antik", dll...

redball.gif (916 bytes)Sejarah kelam ATI: Penderitaan 5 tahun disiksa api neraka

Semenjak 5 tahun terakhir ini, ATI harus hidup menderita di bawah dominasi NVIDIA. Tanpa kenal ampun NVIDIA menggerogoti penjualan videocard ATI, yang tentunya semakin diperparah dengan ulah REVIEWLAND yang rajin mencaci-maki berbagai produk ATI yang dirilis di pasaran.
Dalam keadaan terpuruk, ATI bahkan sempat kolaps dan kemudian diakuisi oleh AMD, namun itupun tak banyak menolong karena berbagai produk yang diluncurkan oleh ATI tetap saja kurang sukses di pasaran.


Geforce 8800GT menjadi sasaran: Setelah sekian lama menikmati kehidupan serba glamor, malaikat kesayangan NVIDIA ini harus menghadapi pembalasan dendam dari setan merah ATI

Berbagai kekalahan produk videocard ATI oleh NVIDIA tentu dapat anda lihat pada beberapa artikel REVIEWLAND tentang kekalahan ATI di tahun 2006, tahun 2007, kekalahan ATI oleh kehadiran Geforce 8800GTS, dan juga buruknya kualitas gambar ATI karena dominasi NVIDIA di industri gaming

Radeon HD2900XT (R600) dan Radeon HD3870 (RV670) yang diluncurkan di era 2007 hanya menjadi contoh sejarah produk gagal di pasaran, dan tentu saja membuat ATI lagi-lagi jadi bahan tertawaan NVIDIA.

 

redball.gif (916 bytes)NVIDIA bergelimang harta, intan, dan permata

Cukup kontras dengan nasib ATI, kesuksesan selama 5 tahun berturut-turut membuat NVIDIA menikmati kehidupan yang serba glamor dan bergelimang kemewahan.

Pada akhir tahun 2007 hingga pertengahan 2008, NVIDIA bahkan mencapai puncak kejayaannya berkat larisnya penjualan Geforce 8800GT.
Kesuksesan Geforce 8800GT dan berbagai varian G92 dan G94 yang dirilis membuat NVIDIA mendulang lebih banyak emas, intan, dan permata.

Harta yang kian menumpuk membuat NVIDIA mulai dimabukkan oleh anggur kemenangan......hingga tak sadar bahwa maut telah mengintip dari dasar neraka.

 

redball.gif (916 bytes)Detik-detik runtuhnya kerajaan langit NVIDIA


Science of Evil: Setelah sekian lama tak mampu mengalahkan NVIDIA, akhirnya ATI frustrasi dan menjual jiwanya kepada setan demi memperoleh teknologi GPU RV770 yang akhirnya mampu menumbangkan dominasi NVIDIA

Disaat NVIDIA menari-nari di atas awan sambil menyanyikan lagu kemenangan bersama para malaikat hijaunya di surga. ATI dengan dendam membara  telah mempersiapkan "kekuatan jahat dari neraka" yang mampu menembak jatuh malaikat NVIDIA dari surga.

Tepatnya pada awal bulan Juli 2008, disaat malaikat NVIDIA sedang asyik tertidur lelap di atas ranjang uangnya, ATI telah mengirim Setan merah bernama Radeon HD4850 untuk merontokkan kerajaan langit NVIDIA......


Kekuatan 800 Stream Processor dari neraka : Datang untuk memburu malaikat NVIDIA

Radeon HD4850 membuat NVIDIA merinding ketakutan: Videocard dari neraka yang mampu membalaskan dendam ATI terhadap NVIDIA

Dengan berbekal 800 Stream Processor, Radeon HD4850 dikirim langsung dari neraka untuk menembak jatuh malaikat kesayangan NVIDIA yaitu Geforce 8800GT.

Geforce 8800GT yang selama ini telah memberikan harta & kekayaan berlimpah bagi NVIDIA, kini harus meratap dalam tangis kengerian untuk menghadapi setan merah yang bernama Radeon HD4850.....

 

redball.gif (916 bytes)Serangan tak terduga dari dasar neraka

Ibarat binatang buas yang selama ini dikunci di dasar neraka, Radeon HD4850 selama ini hanya menunggu saat yang tepat untuk dilepas dari sangkarnya.

NVIDIA selama ini memang tak pernah melihat apa yang sedang bersembunyi di dasar neraka, karena hari-hari NVIDIA hanya dipenuhi pesta dan tarian kemenangan bersama para malaikatnya yang cantik-cantik itu.

NVIDIA bahkan tak pernah menduga bahwa ATI bakal mampu memberikan kekuatan sebanyak 800 SP pada setan merah yang dilepas dari kandangnya tersebut.
Sebab sebelum sebelum kemunculannya, sempat terbersit kabar bahwa Radeon HD4850 hanya akan memiliki 480SP saja. Hal itulah yang membuat NVIDIA tenang-tenang saja dan melanjutkan lagi pesta-poranya.

Dalam kenyataannya, Radeon HD4850 ternyata mengusung jumlah Shader Processor nyaris 2X lebih banyak dari rencana semula.
Yang lebih mengagetkan lagi adalah harga jual Radeon HD4850 ternyata sangat murah dan diposisikan sama dengan harga Geforce 8800GT (di Indonesia Geforce 8800GT bahkan lebih mahal).

Kinerja 800 SP yang hebat dan harga jual yang murah telah membuat pesta kemenangan NVIDIA terhenti mendadak.
Alunan musik kegembirann langsung berubah menjadi jerit dan tangis kematian.
Para malaikat NVIDIA yang masih pusing dimabukkan oleh anggur kemenangan mulai kebingungan dan panik menghadapi serangan tak terduga dari setan merah.

Tepatnya pada dini hari di awal bulan Juli 2008, setan merah ATI telah bangkit dari dasar neraka dan mulai menembaki malaikat NVIDIA...dan akhirnya kerajaan langit NVIDIA langsung runtuh dalam semalam.... *
*FAKTA: Tak lama setelah kemunculan Radeon HD4850, harga saham NVIDIA langsung anjlok drastis

 

redball.gif (916 bytes)Siasat untuk membunuh malaikat kesayangan NVIDIA


Kinerja tinggi dengan harga terjangkau: Bahkan videocard NVIDIA seharga $650 (GTX 280) sekalipun memiliki computing power (FLOPS) yang masih lebih rendah ketimbang Radeon HD4850. Jadi jangan harap Geforce 8800GT mampu melawan setan merah dengan kekuatan 1 TeraFLOPS ini.

Di bawah tekanan dominasi NVIDIA, ATI sebenarnya jauh-jauh hari telah mempersiapkan sosok videocard yang dianggap mampu membunuh malaikat kesayangan NVIDIA yaitu Geforce 8800GT.

ATI tahu benar bahwa kunci kesuksesan Geforce 8800GT selama ini adalah kinerja yang bagus dengan harga jual yang tidak terlalu mahal, yaitu berkisar $200.
Oleh karena itu sasaran target pembunuhan diarahkan ke segmen harga $200, sebuah segmen harga dimana malaikat NVIDIA bernama Geforce 8800GT menari-nari disitu.

Cukup dengan memberikan kinerja lebih tinggi serta harga jual yang sama-sama berkisar $200, maka upaya pembunuhan terhadapa Geforce 8800GT diyakini bakal berhasil.

Upaya pembunuhan tersebut dilakukan oleh Radeon HD4850 ketika NVIDIA tengah gencar-gencarnya memperkenalkan seri GT200 yang mahal tersebut.
ATI memang sengaja tidak menjadikan seri GT200 sebagai target pembunuhan, karena ATI tahu bahwa mesin uang NVIDIA adalah pada videocard di kisaran seharga $200 (Geforce 8800GT).

 

redball.gif (916 bytes)Strategi ATI untuk sukses

Strategi NVIDIA selama ini adalah membuat dulu GPU kelas high-end baru kemudian dibuat versi murahnya. Sedangkan ATI justru merubah strateginya untuk lebih fokus dulu membuat GPU kelas mainstream, baru kemudian membuat varian high-end (dengan dual-GPU) dan kemudian low-end (dengan pemotongan stream processor).
Menurut ATI strategi ini lebih efektif, karena selama ini mesin uang produsen chip grafis memang terbukti berada di segmen mainstream (kisaran $200). Jadi segmen itulah yang diarah dulu oleh ATI.

Bila GPU kelas mainstream tersebut sukses, maka dapat langsung dibuat solusi high-end nya dengan menggabungkan 2-buah GPU mainstream tersebut (Dual GPU CrossFire). Dan seiring waktu versi low-end akan dibuat dari GPU kelas mainstream yang didowngrade (biasanya dari GPU yang cacat sebagian stream processornya).
Strategi baru dengan cara memfokuskan dulu pada segmen mainstream ini diyakini ATI dapat digunakan untuk mengalahkan NVIDIA yang masih menerapkan strategi lama (membuat GPU high-end dulu).

Oleh karena itulah ATI seolah tak peduli dengan langkah NVIDIA yang berambisi memasarkan videocard GT200 di segmen high-end. Karena cukup dengan merilis Radeon HD4850 yang mampu merontokkan Geforce 8800GT ternyata dapat berimbas pada hancurnya seluruh fondasi NVIDIA.


Strategi lama: Membuat GPU high-end dulu, baru kemudian membuat versi mainstream dan setelah itu versi low-end

Strategi baru: Membuat GPU kelas mainstream dulu, dan langsung dapat membuat versi high-end (dengan dual-GPU) dan kemudian membuat versi low-end

Dan keberhasilan strategi tersebut terbukti dengan kemunculan Radeon HD4850 yang telah menyebabkan NVIDIA kehilangan mesin uang utamanya (yaitu di segmen $200). Hal ini akhirnya membuat NVIDA terpaksa melakukan diskon harga besar-besaran untuk semua videocard mainstream mereka, yang tentunya juga berimbas pada penurunan harga videocard high-end mereka secara prematur. Ini tentu sangat fatal karena diskon mendadak tersebut membuat NVIDIA mengalami kerugian terutama pada segmen high-end yang biasanya masih belum balik-modal. Hal inilah yang juga membuat harga saham NVIDIA langsung rontok.

 

redball.gif (916 bytes)Lebih murah karena biaya produksi yang juga rendah

Menurut ATI, sekarang bukan jamannya lagi membuat GPU dengan ukuran raksasa (large monolithic chip) yang biaya produksinya mahal. ATI telah belajar dari kesalahannya pada GPU R600 (Radeon HD2900XT) yang ukuran GPU-nya besar dan mahal. Anehnya NVIDIA kini malah melakukan kesalahan yang dulu pernah dilakukan ATI dengan merilis GT200 (Geforce GTX 260, GTX 280) untuk kelas high-end, yang ukuran GPU-nya sangat besar dan biaya produksinya sangat mahal.

Untuk membuat videocard yang dapat laris terjual banyak di pasaran, tentu dibutuhkan kemampuan untuk memproduksi GPU dengan biaya rendah. Dalam hal ini ATI lebih berpeluang untuk melakukan hal tersebut mengingat semenjak era RV670 (Radeon HD 3800) ATI telah melakukan transisi ke proses produksi 55nm.

Proses manufacturing 55nm membuat chip RV770 dapat dibuat dengan dimensi yang lebih kecil, yang artinya biaya produksinya lebih rendah.
Pada gambar di bawah dapat dilihat bagaimana kecilnya core RV770 jika dibandingkan dengan core G92 dan R600 serta GT200 yang super bongsor dan mahal itu.


RV770 yang mungil tapi perkasa: Teknologi 55nm menjadikan ukuran chip lebih kecil dan biaya produksi lebih murah

NVIDIA justru terlambat untuk beralih dari teknologi produksi 65nm ke 55nm. Mayoritas videocard NVIDIA yang beredar di pasaran masih dibuat dengan teknologi 65nm. Hanya Geforce 9800GTX+ saja yang telah menggunakan 65nm, namun hadir di saat yang tidak tepat karena orang telah berbondong-bondong pindah ke Radeon HD4850.

 

redball.gif (916 bytes)Perbandingan spek Radeon HD4850 dengan videocard di segmen harga $200 (harga di Indonesia pada Juli 2008)

Radeon
HD3870
($200)
Radeon
HD4850
($220)
Geforce
8800GT
($240)
Geforce
9600GT
($180)
Teknologi GPU RV670 RV770 G92 G94
Proses Manufacturing 55nm 55nm 65nm 65nm
Jumlah transistor 666 juta 965 juta 754juta 505 juta
Core clock 775 MHz 625 MHz 600 MHz 650 MHz
Stream Processor clock 775 MHz 625 MHz 1500 MHz 1625 MHz
Jumlah Stream Processor 320
(ekuivalen 64)
800
(ekuivalen 160)
112 64
Jumlah Texture Mapping Unit (TMU) 16 32 56 32
Jumlah Raster Operator Unit (ROP) 16 16 16 16
Memory clock 2250 MHz 2000 MHz 1800 MHz 1800 MHz
Mermory size 512 MB 512 MB 512 MB 512 MB
Mermory type DDR4 DDR3 DDR3 DDR3
Mermory controller bus 256-bit 256-bit 256-bit 256 bit
Mermory bandwith 72.8 GB/s 64.0 GB/s 57.6 GB/s 57.6 GB/s
DirectX technology 10.1 10.1 10 10
HDMI Audio yes yes no no
Math Processing Rate
(computing power)
0.497 TFLOPS 1
TFLOPS
0.336
TFLOPS
0.208
TFLOPS

 

redball.gif (916 bytes)Resep dari Neraka: RV770 dengan TeraScale Engine


Resep rahasia dari neraka: Secara mengejutkan ATI berhasil melakukan perombakan teknologi arsitektur GPU yang mampu mengalahkan dominasi teknologi NVIDIA

Kesuksesan si setan merah menembak jatuh malaikat kesayangan NVIDIA tentu bukan semata karena penetapan harga yang tepat (murah) saja, namun juga karena kinerja tinggi dan fitur yang dibawa oleh GPU RV770 yang digunakan pada Radeon HD4850.

Berikut ini beberapa fitur unggulan pada GPU RV770......

FITUR GAMING:

- TeraScale Graphics Engine
Grafis engine yang kinerjanya tinggi dengan 800 Stream Processor.

ATI melakukan berbagai perombakan pada core layout, texture unit, texture cache design, dan arsitektur memory untuk menghasilkan kinerja lebih tinggi ketimbang arsitektur sebelumnya.
Kinerja geometry shader dan tesselator juga ditingkatkan

- Enhanced Anti-Aliasing & Anisotropic Filtering
Anisoftropic Filtering dengan kinerja tinggi dan 24x Custom Filter Anti Aliasing (CFAA) yang mampu menghaluskan tampilan grafis. Semenjak dulu ATI terkenal akan kualitas Anti-Aliasing (AA) yang lebih unggul ketimbang videocard NVIDIA. Selain itu bila menggunakan AA, penurunan kinerjanya tidak sebanyak pada videocard NVIDIA.

TeraScale graphic engine memungkinkan untuk mendapatkan kinerja AA yang lebih bagus. 

- DirectX 10.1
Sebuah dukungan API yang hingga saat ini belum mampu dimiliki oleh videocard termahal NVIDIA sekalipun. DirectX 10.1 memungkinkan penggunaan AA yang tidak mengurangi kinerja (Free AA). Game yang telah menggunakan DirectX 10.1 misal Assassin Creed

- ATI CrossFireX Technology
ATI CrossFireX technology yang mendukung hingga 4 GPU, memberikan skalabilitas kinerja yang sangat tinggi.

Ini menjadikan solusi CrossFire lebih menarik ketimbang SLI NVIDIA, karena Crossfire didukung oleh motherboard berchipset Intel yang tentunya jauh lebih populer ketimbang motherboard chipset NVIDIA. (Motherboard chipset Intel yang populer tidak ada yang mendukung NVIDIA SLI)

- PCI Express 2.0
Dukungan untuk PCI Express 2.0 untuk game dan aplikasi 3D mendatang yang haus bandwith. (Untuk saat ini belum terlalu bermanfaat)

- Power to Spare
GPU RV770 memiliki kemampuan komputasi yang sangat besar yang dapat digunakan untuk memproses physics, artificial intelligence, stream computing dan kalkulasi ray tracing. Dalam kinerja komputasi, potensi kemampuan RV770 bahkan jauh lebih tinggi ketimbang arsitektur GT200

 


Unified Video Decoder 2: Mengambil alih tugas decoding video dari CPU ke GPU, serta mampu menghadirkan fitur P-in-P

FITUR VIDEO:

- Unified Video Decoder 2
Unified Video Decoder 2 membebaskan CPU agar dapat melakukan pekerjaan lainnya, sehingga anda mendapatkan kinerja terbaik untuk proses decoding movie dengan format VC-1, H.264 dan MPEG-2. Selain itu juga terdapat fungsi fitur Blu-ray dengan kemampuan dual-stream, picture in picture (PIP).

- Upscale Beyond 1080p
Fitur untuk meikmati movie Blu-rau dan movie HD lainnya dengan resolusi 1080p (full HD) atau lebih tinggi. Teknologi video upscale juga memungkinkan movie DVD ditampilkan dengan resolusi yang lebih halus pada HDTV.

Videocard NVIDIA tidak memiliki fitur Video Upscale seperti ini

- On-chip HDCP
On-chip HDCP (High-Bandwidth Digital Content Protection) memungkinkan untuk menjalankan movie yang memiliki proteksi HDCP

- HDMI
HDMI tidak hanya menyalurkan kanal video saja, tapi juga audio 7.1. RV770 dibekali teknologi audio 7.1 digital surround sound.

Selain itu, dukungan xvYCC memungkinkan pengguna untuk menikmati rentang warna yang lebih luas ketika kabel dihubungkan ke HDTV.


DVD Upscaling to HD: Agar tampilan movie DVD lebih halus di layar HDTV

FITUR EFISIENSI DAYA:

-ATI PowerPlayTM Technology
ATI PowerPlayTM Technology memberikan kinerja tinggi bila dibutuhkan dan menghemat daya dalam kondisi idle (dengan menurunkan clock GPU dan Memory). Agak mirip seperti fitur SpeedStep pada prosesor Intel Core2 Duo

-Energy Efficient Manufacturing Process
RV770 merupakan chip generasi kedua yang menggunakan proses produksi 55nm, dan boleh disebut sebagai GPU dengan konsumsi daya paling efisien.

 

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Arsitektur RV770: Apa saja yang baru


Perombakan arsitektur besar-besaran: Arsitektur RV770 (Radeon HD4850) membawa perbedaan kinerja 2X dibanding arsitektur RV670 (Radeon HD3870)

Bukan cuma harga murah saja yang membuat NVIDIA kaget setengah mati, namun juga perombakan arsitektur pada RV770.

Tanpa diduga-duga oleh NVIDIA. ATI ternyata mampu mendongkrak jumlah Stream Processor pada RV770 dari rencana semula 480 SP menjadi 800 SP.
Ini berarti jumlah Stream Processor yang nyaris 3X lebih banyak dibanding pada R600 maupun RV670 (Radeon HD2900XT, HD3870).

Seiring dengan jumlah Stream Processor yang ditingkatkan menjadi 800SP tersebut, arsitektur RV770 juga mengusung berbagai peningkatan seperti fast double precision (FP64) processing, thread generation, integer bit shift ops, dan data sharing antar thread in flight.

RV770 memberikan peningkatan kinerja Anti Aliasing (AA) dan Z/Stencil sebanya 2x lebih besar dibanding pendahulunya (RV670)
Selain itu, jumlah Texture Unit juga didongkrak dari semula 16 (Pada RV670) menjadi 40.

Salah satu perombakan besar pada arsitektur RV700 adalah peningkatan kinerja Anti-Aliasing (AA).
Dalam merancang arsitektur RV770, ATI melakukan perombakan dari awal untuk dapat mendesign Raster Operator Unit (ROP) yang dapat meningkatkan kinerja dedicated AA hardware.
Pada arsitektur R600 dan RV670, kinerja dedicated AA hardware sangat buruk, dan AA sering dilakukan dengan menggunakan shader yang dampaknya adalah menurunkan kinerja secara drastis.

Bahkan pada RV770 ini ATI memperkenalkan fitur AA baru yaitu Edge Detect CFAA filter yang mampu meningkatkan kualitas gambar AA dengan mode 12x dan 24x, namum hanya memakan memory sebesar mode 4x dan 8x MSAA.

Dalam hal fitur video, RV770 juga mengimplementasisakan UVD2 yang merupakan peningkatan dari UVD generasi pertama dengan menambahkan fitur yang tidak ada pada pendahulunya yaitu dual-stream playback hardware accelerated DVD upscaling.

Sedangkan dalam hal efisiensi daya, ATI juga mampu mengejutkan NVIDIA. Setelah selama ini dikenal sebagai produsen GPU yang boros daya, kini ATI mengimplementasikan clock gating yang mampu menurunkan clock GPU dan memory jika GPU dalam kondisi idle. 

Secara keseluruhan, arsitektur RV770 membawa 7 perombakan besar yang sungguh mengejutkan NVIDIA, yaitu pada jumlah stream processors, texture units, memory controller, render back-ends, dedicated AA hardware, clock gating, dan video processing engine (UVD 2)

Tapi hal yang paling mengejutkan lagi adalah, ATI mampu melakukan semua perombakan dan peningkatan kinerja ini dengan hanya penambahan jumlah transistor sebanyak 44% saja.

 

 

 

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Jumlah Stream Processor ATI vs. NVIDIA: Betulkah RV770 memiliki 800 SP?


Jantung RV770: TeraScale engine yang memiliki 800 stream processor adalah kunci dibalik kekuatan Radeon HD4850

Banyak orang yang mengatakan bahwa jumlah Stream Processor yang sangat banyak pada videocard ATI adalah tipuan marketing belaka.
Kalau dikatakan sebagai tipuan marketing maka tidak benar. Tapi kalau dikatakan sebagai daya tarik marketing, bisa ada benarnya.

Sebab jumlah Stream processor pada arsitketur ATI memang betul-betul banyak (bukan tipuan). Hanya saja dalam pelaksananya kinerjanya ekuivalen dengan jumlah Stream Processor yang lebih sedikit pada arsitektur NVIDIA.

Untuk lebih jelasnya lihat penjelasan detail berikut ini mengenai jumlah Stream Processor sebanyak 800 SP pada RV770....

- APA ITU SPU

Inti dari GPU adalah Stream Processing Unit (SPU). Pada dasarnya SPU pada arsitektur ATI sama dengan SPU pada arsitektur NVIDIA, yaitu setiap SPU memiliki 3 basic Arithmetic Logic Unit yang mampu melakukan kalkulasi matematis floating point sederhana seperti penambahan dan pengalian.

Meski ada beberpa perbedaan antara ATI dan NVIDIA dalam metode kalkulasi, namun pada dasarnya jumlah SP pada ATI dan NVIDIA memang dapat dibandingkan secara langsung.
Namun bila meneliti lebih cara kerja arsitektur RV770 maka akan terlihat bahwa ada perbedaan mendasar dalam hal cara membandingkan jumlah SPU pada ATI dan NVIDIA

- DARIMANA JUMLAH 800SP BERASAL

Arsitektur RV770 memiliki 80 buah Stream Processor Unit (SPU) yang dikelompokkan menjadi 1 SIMD Core. Secara total RV770 memiliki 10 SIMD core. Sehingga dari sinilah jumlah 800 SP tersebut berasal (80 SPU x 10 SIMD Core)

 

- MSPU PADA ARSITEKTUR RV770


Multi Stream Processing Unit : Setiap MSPU mampu melakukan 5 kalkulasi per cycle, karena terdiri dari 4 SPU dan 1 SFU.

Satu hal yang paling membedakan antara arsitektur ATI dan NVIDIA adalah adanya Multi Stream Processing Unit (MSPU) pada RV770. MSPU ini memiliki 4 buah basic SPU (Stream Processing Unit) ditambah 1 buah SFU (Special Function Unit). SFU mampu melakukan apapun yang dapat dilakukan SPU, ditambah kemampuan kalkulasi transendental seperti logaritma dan trigonometri.

Meski MSPU terdiri dari beberapa SPU, namun seringkali beberapa SPU tersebut hanya ekuivalen kinerjanya dengan sebuah SPU pada arsitektur NVIDIA.
Karena meski setiap MSU (yang terdiri dari 4SPU+1SFU) mampu melakukan 5 kalkulasi per cycle, namun kalkulasi tersebut harus berada pada thread yang sama. Jadi jika thread tersebut tak dapat dipecah secara efisien, maka keseluruhan MSPU (yang terdiri dari 5 SP) tersebut kinerjanya hanya setara 1 SP milik NVIDIA.
Namun jika software yang dibuat mampu memecah thread secara efisien ke dalam 5 bagian (dirancang sesuai karakteristik MSPU ATI), maka kinerja sebuah MSPU (yang terdiri dari 5SP) tersebut akan setara 5 SPU NVIDIA.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya software yang dirancang khusus untuk memanfaatkan MSPU ATI tersebut, NVIDIA menjalankan kecepatan Shader Processor GPU mereka pada clock speed yang jauh lebih tinggi.

Karena tidak semua software mengoptimalkan MSPU pada arsitektur ATI, dan juga karena shader processor NVIDIA yang berjalan pada kecepatan jauh lebih tinggi, maka dalam prakteknya kinerja sebuah MSPU yang terdiri dari 5 SP tersebut dapat dianggap ekuivalen dengan 1 SP saja pada arsitektur NVIDIA.

Karena RV770 memiliki 800SP dimana setiap MSPU dianggap memiliki 5 SPU, maka boleh dianggap bahwa RV770 sebenarnya memiliki 160 MSPU yang kinerjanya ekuivalen dengan 160SP pada arsitektur NVIDIA.
Jadi bila ingin membandingkan jumlah SP antara NVIDIA dan ATI secara adil, maka anda harus membagi jumlah SP pada arsitektur ATI dengan angka 5.

Meski demikian, saking banyaknya SP yang dimiliki oleh RV770, sekalipun dibagi 5, jumlahnya masih 160SP (800SP:5=160SP) yang berarti jumlahnya masih jauh lebih banyak ketimbang jumlah SP pada arsitektur G92 yang maximum cuma 128 SP saja. Bahkan Geforce 8800GT yang merupakan target pembunuhan Radeon HD4850 hanya memiliki 112SP saja.

Saat ini sebagian besar developer software memang masih belum mengoptimalkan MSPU (jumlah SP yang sangat banyak) pada arsitektur ATI. Maklum saja, selama ini NVIDIA memang relaisnya lebih kuat dengan developer software. Selain itu optimalisasi MSPU akan menambah kompleksitas pemrograman. Sehingga para developer software akan lebih senang untuk melakukan pemrograman menurut cara NVIDIA yang lebih simple, yang artinya jumlah SP yang luar biasa besar pada RV770 tersebut tidak terpakai secara optimal.

Hal tersebut berlaku juga dengan kinerja komputasi RV770 yang secara teori luar biasa besar, yaitu 1 TeraFLOP hingga 1.2 TeraFLOP. Kinerja setinggi ini tentu bahkan dapat membuat Radeon HD4850 secara teori bisa mengalahkan Geforce GTX280 yang harganya jauh lebih mahal (cuma 0.933 TeraFLOPs).
Namun kemenangan itu hanya dimungkinkan bila software yang dipakai dirancang khusus untuk memanfaatkan MSPU pada arsitketur RV770. Sebab bila tidak, maka dalam prakteknya kinerja komputasi RV770 tidak akan se-sensasional itu.

Akhirnya segalanya kembali lagi pada apakah ATI dan NVIDIA mampu mempengaruhi para developer sofware untuk membuat kode pemrograman yang mampu mengoptimalkan arsitektur GPU mereka. Dan dari pengalaman yang lalu, NVIDIA terbukti lebih mampu mempengaruhi developer software karena memilki dana lebih besar.

 

 

redball.gif (916 bytes)Ring-Bus Memory Controller: Ajaran sesat yang akhirnya akhirnya ditinggalkan


Ring-Bus memory controller: Penemu ajaran sesat ini layak dijebloskan ke penjara.

Selama ini ATI selalu mengagung-agungkan memory controller Ring-Bus. Namun tampaknya kini mereka menyadari bahwa Ring-Bus adalah sebuah ketololan terbesar dalam sejarah teknologi memory controller videocard.

ATI telah menggunakan memory controller Ring-Bus semenjak 3 generasi terakhir, dan kini akhirnya mereka telah menyadari ketololannya, dan memutuskan untuk tidak mengunakannya lagi pada arsitektur RV770. 

Di era arsitektur R600 (Radeon HD2900XT), ATI dengan bangganya memperkenalkan memory controller Ring-Bus 512-bit yang mampu menghasilkan memory bandwith tinggi. Namun sebenarnya itu sebuah kesalahan yang cukup fatal karena menyebabkan biaya produksi jadi sangat tinggi, padahal memory controller tersebut tidak terlalu efisien dalam menggunakan resource-nya, yang akibatnya kinerja R600 juga tak mampu mengalahkan arsitektur GPU NVIDIA yang menggunakan memory controller konvensional.

Selain kendala dari sisi biaya produksi yang mahal, memory controller Ring-Bus juga membuat penambahan wire-channel pada chip menjadi makin sulit, yang pada akhirnya membuat biaya pengembangan produksi jadi lebih tinggi juga.


Selamat tinggal Ring-Bus memory controller: Memory controller  konvensional ternyata justru mampu meningkatkan efisiensi memory pada arsitektur RV770

Penggunaan memory controller Ring-Bus sebenarnya merupakan biang kerok yang menyebabkan mahalnya harga videocard ATI, dan itu pula yang membuat ATI selama ini kalah dalam persaingan dengan videocard NVIDIA.

Oleh karena itu siapapun yang mencetuskan ide memory controller Ring Bus, seharusnya sekarang berada di balik jeruji penjara, karena selama ini telah mengarahkan ATI ke jalan yang sesat.

 

Kini pada arsitektur RV770, ATI menggunakan memory controller konvensional yang tersebar ke 4 titik dan masing-masing didampingi oleh Render Back End dan L2 Cache. Tujuan konfigurasi penempatan seperti ini adalah untuk meningkatkan efisiensi memory, yang ujungnya berimbas pada kinerja yang tetap tinggi sekalipun Anti-Aliasing (AA) digunakan.

Memory controller pada RV770 juga mendukung memory GDDR5, meski pada Radeon HD4850 digunakan GDDR3 untuk menekan harga. Memory DDR5 hanya digunakan pada Radeon HD4870 yang tentunya dijual dengan harga lebih mahal ($300).

 

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Dukungan CrossFireX pada chipset motherboard Intel: Bumerang kematian bagi NVIDIA

Ketika NVIDIA masih mendominasi, produsen chip grafis ini bersikap sangat pelit dalam memberikan lisensi teknologi SLI mereka kepada produsen chip grafis lain yang mereka anggap sebagi ancaman.
Ini tentu disebabkan karena NVIDIA juga memproduksi chipset motherboard, yaitu Nforce. Konyolnya, eksistensi motherboard berchipset Nforce di pasaran tidak sepopuler motherboard berchipset Intel. Oleh karena itu, dengan sikap pelit mereka itu, NVIDIA bertujuan agar hanya pengguna motherboard berchipset Nforce saja yang dapat merasakan fitur SLI. Ini berarti pengguna motherboard berchipset intel (yang populasinya jauh lebih banyak) tak pernah dapat merasakan fitur SLI.

Ketika videocard Geforce masih digandrungi orang, kondisi tersebut kadang membuat orang terpaksa menggunakan motherboard berchipset Nforce karena ingin menggunakan 2 buah videocard Geforce. Padahal sesungguhnya kinerja dan kemampuan overclock chipset Nforce jauh lebih buruk ketimbang chipset Intel. Namun karena NVIDIA pelit dan terlalu protektif dengan teknologi yang dimilikinya, maka pengguna prosesor Intel terpaksa harus menggunakan chipset bobrok NVIDIA hanya demi bisa merasakan SLI.

Namun mengingat saat ini videocard ATI Radeon lebih digandrungi ketimbang NVIDIA Geforce, maka tidak ada lagi alasan yang tepat untuk membeli motherboard berchipset Nforce. Karena lebih baik mereka menggunakan solusi CrossFire pada motherboard berchipset Intel yang kinerja dan kemampuan overclocknya jelas-jelas lebih baik. Apalagi semenjak era chipset intel P965, CrossFire sudah disupport.


Barisan Setan Merah CrossFireX: "Kekuatan jahat" ATI makin tak terkalahkan dengan adanya teknologi CrossfireX (4-videocard) yang disupport oleh chipset motherboard intel maupun AMD. Support Crossfire bahkan sudah ada pada chipset intel semenjak era chipset P965. 

Kepelitan NVIDIA dalam memberikan lisensi SLI kepada Intel kini justru menjadi menjadi bumerang, karena saat ini bakal tak akan ada satupun pengguna motherboard berchipset Intel yang berniat membeli videocard NVIDIA (terutama karena kinerja ATI Radeon yang lebih baik).

Selain itu tidak adanya fitur SLI pada motherboard berchipset Intel juga akan membuat pengguna videocard Geforce yang ingin menaikkan kinerja akan memutuskan untuk menjual videocardnya, dan menggantinya dengan ATI Radeon. Karena untuk melakukan SLI di motherboard berchipset Intel tentu tidak dimungkinkan.

Chipset intel terbaru, yaitu intel X48 bahkan telah mendapat lisensi ATI CrossFireX (4-slot). Jadi hadirnya motherboard X48 yang memiliki 4-slot PCIe sudah diambang pintu.
Hal ini tentu merupakan harapan baru, karena pengguna prosesor tercepat (Intel) kini bakal bisa merasaan kekuatan dahsyat konfigurasi 4-Way CrossFire. 

Pengguna prosesor AMD (Phenom), juga telah dapat merasakan 4-Way CrossFire pada motherboard berchipset AMD790FX yang sudah beredar di pasaran Indonesia beberapa bulan yang lalu

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Cukup pakai motherboard murah saja untuk CrossFire

radeon4850-biostarp45cf.jpg (82208 bytes)
BIOSTAR T-series TP45 HP: Solusi motherboard CrossFire dengan harga cuma sekitar Rp.1 juta. Tampilannya juga keren dengan pendingin Heat Pipe.

Hingga detik ini masih banyak orang yang berpikir bahwa motherboard adalah segalanya. Bahkan ada orang yang mati-matian membeli motherboard high-end seharga $200 ke atas hingga kehabisan uang dan terpaksa menggunakan VGA card seharga $100-an. Itu adalah contoh ketololan dalam merakit sebuah PC Gaming.

Perlu diingat bahwa dalam merakit PC Gaming, motherboard hanyalah sebuah "tatakan" alias KARPET.
Semua orang tahu bahwa karpet posisinya adalah di bawah, sehingga prioritasnya tentu dibawah pula.
Dalam sebuah PC Gaming, prioritas utama adalah VGA card dan Prosesor (dengan memory 2GB tentunya).
Sedangkan motherboard hanyalah sarana penunjang saja (agar bisa mengoverclock prosesor). Saat ini motherboard seharga Rp.500 ribuan sekalipun bisa untuk mengoverclock prosesor.

Oleh karena itu, bila motherboard ibaratnya hanyalah karpet, maka VGA card ibaratnya adalah RANJANG tempat anda bercengkerama dengan nyaman.
VGA merupakan jantung sebuah PC Gaming.
Sehingga hanya gamer bodoh saja yang menggunakan motherboard seharga $200 namun VGA card-nya cuma $100. Sebab itu sama tololnya seperti membeli permadani emas namun tidurnya di ranjang pesing.

Dalam merakit sebuah PC Gaming yang powerful tapi efisien, maka harga motherboard yang digunakan sebaiknya cuma SETENGAH dari harga VGA card yang dipakai. Sebab bila harga motherboard yang dipakai lebih dari itu (atau bahkan lebih mahal dari harga VGA card), maka artinya anda menuju ke arah pemborosan (atau bahkan ketololan).

Jadi bila anda menggunakan Radeon HD4850 yang harganya $200, maka idealnya harga motherboard yang dipakai cukup berkisar $100 saja.
Dengan budget $100 anda sudah dapat memperoleh motherboard yang fiturnya sangat lengkap dengan kemampuan overclock yang sangat bagus. Bahkan ada yang telah mendukung CrossFire seperti misal BIOSTAR T-series TP45 HP.

Bila anda berencana untuk membuat konfigurasi CrossFire dengan menggunakan 2 buah videocard Radeon HD4850, maka satu-satunya motherboard chipset intel P45 yang kemampuan overclocknya bagus tapi harganya sangat murah hanyalah BIOSTAR T-series TP45 HP.
Dengan harga motherboard ini yang cuma sekitar Rp.1 juta saja, anda telah mendapatkan chipset intel terbaru (P45), ICH10, dukungan CrossFire, DDR2-1200 support, PCI Express 2.0, dan kemampuan overclock yang bagus (dengan mudah berjalan di FSB 500).
Untuk sebuah motherboard P45 dengan fitur CrossFire, harga BIOSTAR TP45 HP ini sangatlah murah, karena motherboard merk ASUS termurah yang berchipset P45 dan memiliki fitur CrossFire (ASUS P5Q Pro) harganya nyaris mencapai $200.

Lebih baik gunakan uang anda untuk membeli VGA card mahal ketimbang motherboard mahal. Sebab kinerja gaming bukan ditentukan oleh motherboard, tapi VGA card.

 

 

redball.gif (916 bytes)3D Mark Vantage: Makin memperburuk kondisi NVIDIA


3D Mark Vantage: Makin memperparah kondisi NVIDIA

Benchmark 3DMark yang dibuat oleh Futuremark selama ini selalu menjadi barometer pengukuran kinerja videocard.

Kehadiran 3D Mark Vantage yang baru-baru ini muncul ternyata semakin memperparah kondisi NVIDIA, karena benchmark ini ternyata mampu memanfaatkan keunggulan arsitektur GPU ATI.

Di samping ini adalah score benchmark yang dihasilkan Radeon HD4850 dalam kondisi standard. Bahkan Geforce 9800GTX (dengan 128SP) sekalipun masih kalah scorenya oleh Radeon HD4850, apalagi Geforce 8800GT yang cuma berbekal 112SP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

redball.gif (916 bytes)Kenapa membandingkan Radeon HD4850 dengan Geforce 8800GT?

Sebagai reaksi atas kekalahan Geforce 8800GT oleh Radeon HD4850, NVIDIA baru-baru ini dalam kondisi panik mengumumkan penurunan harga Geforce 9800GTX ke level $200 untuk diposisikan melawan Radeon HD4850.
Namun sepertinya itu hanya sebatas "pengumuman" belaka, yang tidak mencerminkan realitas harga sebenarnya di pasaran (terutama di Indonesia).

Perlu diingat bahwa penurunan harga secara mendadak yang diumumkan oleh NVIDIA tidak begitu saja direalisasi di pasaran. Sebab jutaan videocard Geforce 8800GT dan 9800GTX tentu telah beredar di pasaran dengan harga lama. Sehingga tentu saja mustahil harga videocard tersebut diturunkan oleh para produsen & distributor videocard yang sudah terlanjur memproduksi / men-stok dengan harga lama.

NVIDIA boleh saja mengumumkan diskon harga secara sepihak, tapi yang menjual videocard bagaimanapun juga bukanlah NVIDIA sendiri tapi produsen videocard & distributornya. Sebagai "pedagang", para produsen videocard & distributornya tentu tak akan mau menjual barang stoknya dengan harga rugi. Jadi pengumuman penurunan harga besar-besaran dari NVIDIA pun tak akan mereka gubris dan akhirnya membuat NVIDIA kini dimusuhi oleh para distributor (dan juga konsumen) yang merasa dirugikan.

Dengan kondisi penjualan videocard NVIDIA yang kini sangat lesu (bahkan nyaris tak ada penjualan sama sekali untuk segmen $200-$300), membuat barang stok lama dengan harga lama sepertinya tak akan habis terjual. Sehingga harga Geforce 8800GT & 9800GTX tetap saja bertahan seperti harga lama di pasaran.

Oleh karena itu, pada saat artikel ini ditulis (Juli 2008), harga Geforce 8800GT di pasaran Indonesia masih saja berkisar $230-$240. Yang berarti masih lebih tinggi ketimbang harga Radeon HD4850.
Karena itulah yang dijadikan lawan tanding yang tepat bagi Radeon HD4850 tetap Geforce 8800GT, dan bukan 9800GTX. Karena harga Gefoce 9800GTX di pasaran Indonesia harganya memang masih mahal (berkisar $300).
Selain itu, ATI memang sedari awal memposisikan Radeon HD4850 untuk membunuh Geforce 8800GT yang memang berada di harga $200.

FAKTA: Saking lesunya penjualan videocard NVIDIA saat ini, hingga baru-baru ini perwakilan vendor videocard NVIDIA dari Taiwan datang ke Indonesia (Surabaya) untuk menanyakan toko-toko yang kini enggan menjual videocard NVIDIA. Perwakilan tersebut sepertinya datang terlambat, karena sebelumnya REVIEWLAND telah memberi kabar kepada toko-toko bahwa videocard NVIDIA di segmen $200-$300 kini tak layak dijual lagi kepada konsumen....

 

Pada halaman berikutnya anda akan menyaksikan pertempuran Radeon HD4850 dengan Geforce 8800GT, Radeon HD3870, dan Geforce 9600GT, yang semuanya merupakan videocard yang berada di kisaran harga $200....

 


NEXT PAGE >

DAFTAR ISI
Page 1: Intro, arsitektur RV770
Page 2: Review Radeon HD4850
Page 3: Review Geforce 8800GT
Page 4: Review Radeon HD3870
Page 5: Review Geforce 9600GT
Page 6: Perbandingan, Benchmark, Kesimpulan

Intel Seminar with Budz Kay

 

w e b d e s i g n by

www.budzkay.net

©2008 Budz Kay Webdesign, All rights reserved
please contact webmaster for any web related problem